UKI Dalam Pengembangan Sarana Prasarana Digital

ANP • Sunday, 15 Aug 2021 - 10:31 WIB

oleh Wakil Rektor UKI, Dr. M.L. Denny Tewu, SE, MM.

 

JAKARTA - Sesuai sejarah UKI telah melewati berbagai pasang surut hingga berusia 68 tahun, kalau usia manusia sudah mulai sepuh, tentunya banyak suka duka dan berbagai proses yang dilewati namun produktivitas sebagai lembaga pendidikan terus berlangsung melahirkan alumni dari generasi ke generasi yang telah berkarya diberbagai aktivitas kegiatan masyarakat maupun pemerintah.

Di periode kepemimpinan Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono, S.H., M.H., MBA,  berbagai program mulai direncanakan dan dikerjakan, diawali dengan membuat slogan 'UKI Hebat', ini ibarat wake up call bagi sivitas akademika UKI, "Ayo bangun, jangan terlena, hari esok yang gemilang menunggu kita"

Puncaknya disaat akhir tahun 2019, saat mengadakan Rakor UKI yg dihadiri seluruh pimpinan UKI (Rektorat, Dekanat, Kaprodi, Kabiro), Rektor UKI menyerukan bahwa tema UKI tahun 2020 adalah 'Digitalisasi dan Internasionalisasi'.

Seruan ini tentunya disertai dengan berbagai program dan proses untuk mewujudkannya menjadi kenyataan UKI Hebat. Mulai dari infrastruktur digital dengan slogan paperless (pengurangan kertas), cashless (pengurangan transaksi dengan uang kertas),  less presence (pengurangan kehadiran melalui pertemuan langsung) serta rencana menyatukan seluruh aplikasi yang ada menjadi satu program secara integrated yang disebut 'less island' (mengurangi pulau-pulau aplikasi yang bertebaran dan membingungkan).

Saat ini revolusi industri 4.0 sudah menjadi bagian dalam keseharian bekerja sehingga tidak sulit dilakukan sepanjang komitmen Top Down konsisten mewujudkannya. Bila seluruh aplikasi sudah ada dalam genggaman melalui smartphone, dengan satu aplikasi secara integrated serta sejalan dengan berbagai aplikasi LLDIKTI yang terus berkembang, maka kita akan percaya diri mengatakan UKI Smart Campus.

Diluar dugaan bahwa badai Covid-19 mulai menyerang Indonesia di bulan Maret 2020 hingga saat ini, dengan berbagai gelombang sehingga yang tadinya hanya terlihat di film-film kini menjadi kenyataan di dunia nyata bahwa pertemuan langsung secara berkelompok sebisa mungkin harus di hindarkan atau harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat, dan terjadilah yang namanya 'era new normal'.

Infrastruktur digital UKI telah siap dengan proses bekerja dan belajar dari mana saja, Walaupun mahasiswa tidak ke kampus namun proses belajar mengajar umumnya tetap berjalan seperti biasa. UKI cepat tanggap memberikan bantuan pulsa selama beberapa bulan, dan selanjutnya berbagai ada stimulus pemerintah yang membantu Perguruan Tinggi maupun Mahasiswa.

Demikian juga penerimaan mahasiswa baru, mulai dari mendaftar, ujian saringan masuk dan proses membayar semuanya dilakukan secara online dan bisa membayar darimana saja secara cash less. Ada berbagai keringanan termasuk ada jalur beasiwa full hingga pemotongan-pemotongan sebagai mahasiswa baru yang berprestasi maupun yang kurang mampu, serta cicilan-cicilan agar mahasiswa tetap bisa kuliah hingga menyelesaikan kuliahnya disituasi yang serba sulit seperti saat ini.

Faktanya penerimaan Mahasiswa Baru UKI tahun 2020 mengalami kenaikan yang luar biasa bahkan dari data yang ada melebihi dari penerimaan mahasiswa baru selama 15 tahun terakhir. Bagi UKI ini tentu mukjizat yang dianugerahkan Tuhan bagi UKI, walaupun kita tahu bahwa lebih sulit mempertahankan prestasi tersebut daripada mendapatkannya. Untuk itu di tahun 2021 Biro Pemasaran dan perwakilan Fakultas tetap menjalankan strategi marketingnya seperti tahun kemarin, bahkan lebih ditingkatkan dalam beberapa hal dengan segala keberadaannya, kita berharap penerimaan Maba TA 2021-2022 bisa lebih baik dari tahun sebelumnya yang sudah sangat baik tersebut.

Akhirnya untuk mempertahankan prestasi yang sudah baik tersebut maka mari kita berpedoman pada 'Belajar dari hari kemarin, lakukan yang maksimal pada hari ini, dan berharap yang lebih baik untuk hari esok' serta tidak lupakan 'Ora et Labora'. Viva UKI. (ANP)