KKP Dorong Sinergitas Kementerian Lembaga dan Daerah untuk Pengembangan Pariwisata

ANP • Saturday, 1 Aug 2020 - 23:38 WIB

Jakarta - Sebagai daerah yang memiliki panorama alam yang begitu indah, Banyuwangi memiliki segudang potensi pariwisata. Pemerintah pusat juga melihat Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata yang tengah berbenah menghadapi adaptasi kebiasaan baru. Karenanya tema tersebut menjadi agenda utama kunjungan kerja Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Pariwisata, Kepala BKPM, serta perwakilan K/L termasuk Sekretaris Jenderal KKP, yang diwakili Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Luar Negeri (BHKLN) KKP, Agung Tri Prasetyo.

"Keindahan alam "the sunrise of Java" akan semakin lengkap apabila didukung sajian kuliner berkualitas, berbahan baku ikan," tutur Agung saat menyampaikan tanggapan dalam rakor "Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi", di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Rabu (29/7).

Terlebih daerah di ujung timur Pulau Jawa ini memiliki sumber daya ikan, utamanya lobster dan sidat yang sangat prospektif untuk dikembangkan kedepannya. Menurutnya, optimisme ini juga diucapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang melihat secara langsung potensi sektor kelautan dan perikanan Banyuwangi saat melakukan kunjungan kerja pada 9-10 Juli 2020.

"Hal ini sejalan dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan dengan motto makan ikan sehat, kuat, cerdas," tutur Agung.

Dikatakan Agung, filosofi hidup berdampingan dengan alam Banyuwangi juga bisa dielaborasi dengan pengembangan wisata. Khusus di wilayah pesisir, konsep tersebut dapat dieksplorasi lanjut melalui konservasi penyu yang secara rutin mendatangi Pantai Marina Boom.

"Dengan begitu, sektor pariwisata tidak melupakan nilai-nilai konservasi dan keberlanjutan," sambungnya. 

Usai Rakor tersebut, rombongan Menko Luhut kemudian menggelar dialog dengan pelaku UMKM, siaran TVRI, dan memeriksa kesiapan Hotel El Royale dalam menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru.

"Banyuwangi bagus karena kolaborasi. Presiden minta ke depan, jalan, air, listrik, komunikasi, pelabuhan pemerintah yang buat. Kalo dulu, investor yang buat," jelas Menko Luhut. 

Sebagai informasi, pembukaan kembali pariwisata dengan menerapkan sustainable tourism dimasa adaptasi kebiasaan baru diserukan pula oleh Organisasi Pariwisata Dunia, UN World Tourism Organization. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pun mengapresiasi dukungan pemerintah pusat di wilayahnya. 

"Dengan dukungan Pak Luhut hari ini yang memimpin rapat di Banyuwangi, pemulihan ekonomi Banyuwangi bisa cepat untuk segera kembali membuka banyak lapangan kerja bagi warga,” terang Anas. (ANP)