Buanakan Bahasa Indonesia, Siswa SRIT Ikut UKBI dan Raih Predikat Sangat Unggul

MUS • Wednesday, 20 Mar 2024 - 04:26 WIB

Tokyo - Siswa Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) mengikuti Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), Senin 18 Maret 2024. SRIT menjadi Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) pertama yang para siswanya menjadi peuji alat ukur kemampuan bahasa Indonesia, setara dengan IELTS dan TOEFL.

Sebanyak lima dari 20 siswa kelas 12 SRIT meraih predikat sangat unggul dalam UKBI. 

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Amzul Rifin, merasa bangga atas keikutsertaan siswa SRIT dalam uji kemahiran berbahasa Indonesia. 

"Kemahiran berbahasa merupakan salah satu modal utama untuk meningkatkan kemampuan literasi. Terlebih, mereka yang mengikuti UKBI adalah para siswa SRIT yang sudah cukup lama tinggal di Jepang dan terbiasa berbahasa selain bahasa Indonesia," ungkapnya.

Hal senada dikatakan Kepala SRIT, Ari Driyaningsih. Menurutnya para siswa telah turut serta dalam mengupayakan pemeliharaan dan pemajuan bahasa Indonesia di Jepang.

Lima siswa yang memperoleh predikat sangat unggul adalah Shakila Hiroko Munir, Fariz Aditya Ramadhan, Hikaru Todoroki, Alejandro Rakai Olave, dan Ursula Catharina Tri Putri Boestami.

Shakila Hiroko Munir, salah satu peuji dari SRIT, mengaku senang mengerjakan rangkaian tes dalam UKBI. 

"Tiga jenis tes yaitu menyimak, merespons kaidah, dan membaca, sangat menantang. Durasi 1,5 jam seperti tidak terasa," ungkap siswa SRIT kelahiran Tokyo yang meraih skor 702 dengan predikat sangat unggul.

Sementara itu Peuji lain, Fariz Aditya Ramadhan, mengaku harus berkonsentrasi penuh saat mengerjakan tes. 

"Untungnya, saya mendapatkan materi kaidah bahasa Indonesia yang intensif. Sehingga sebagian besar soal dapat dijawab dengan baik," kata Ketua OSIS SRIT periode 2022/2023 yang beroleh skor akhir 700 dengan predikat sangat unggul.

UKBI memiliki tujuh predikat: istimewa (skor 725--800), sangat unggul (641--724), unggul (578--640), madya (482--577), semenjana (405--481), marginal (326--404), dan terbatas (251--325). 

Peuji berpredikat sangat unggul dinilai mampu memahami kaidah bahasa Indonesia untuk keperluan keilmiahan dengan cukup baik.