Startup Ini Tawarkan Solusi Untuk Bantu Pembangunan Tol Bandung yang Mangkrak

LAN • Wednesday, 13 Mar 2024 - 12:32 WIB

Bandung- Sempat mangkrak selama 17 tahun, kini tol dalam Kota Bandung bakal dilanjutkan untuk mengatasi kemacetan. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikutip laman pu.go.id, Basuki Hadimuljono melalui rapat bersama Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.

"Untuk mengatasi kemacetan di kawasan metropolitan Bandung, kami sepakat untuk meneruskan rencana pembangunan tol BIUTR yang diprakarsai Pemerintah (solicited). Kami akan siapkan segera," ungkap Menteri Basuki. 

Menteri Basuki menambahkan bahwa PUPR akan memulai proses untuk membantu percepatan pembangunan tol yang sudah mangkrak hampir 17 tahun tersebut dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dalam rangka mendukung lanjutan pembangunan Tol Bandung, PT Widya Inovasi Indonesia atau lebih dikenal Widya Robotics menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi di dunia konstruksi melalui produk Widya Load Scanner.

Widya Load Scanner merupakan sebuah alat yang dikembangkan menggunakan teknologi canggih yang mampu mengukur dan memantau muatan secara akurat. Dengan memanfaatkan teknologi canggih ini, para pelaku industri konstruksi dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka dan mempercepat kemajuan proyek-proyek infrastruktur. Alat ini menjadi elemen kunci dalam transformasi teknologi untuk mencapai efisiensi di duniakonstruksi.

Dengan bantuan teknologi LiDAR (Light Distance and Ranging) sebagai sensor utamanya, teknologi ini dapat melakukan scanning pada muatan truk yang memungkinkan penghitungan volume secara cepat dan akurat. Akurasi yang dimiliki alat ini pun cukup tinggi yakni sebesar 99.23% dan sudah tersertifikasi oleh PT Sucofindo.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh alat ini adalah kemampuannya dalam menghitung volume muatan dalam waktu yang singkat, yakni kurang dari 40 detik untuk sekali penghitungan. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku industri konstruksi dapat memantau progres proyek dengan lebih efisien, mengidentifikasi potensi masalah dengan cepat, dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan dengan tepat waktu.

Tri Yunianta selaku VP of Technology dari Widya Robotics mengungkapkan, Widya Load Scanner ini akan sangat membantu perusahaan dalam menciptakan aktivitas yang efektif dan efisien. Alat ini mampu mengurangi biaya tenaga kerja karena hanya membutuhkan satu operator dan pengoperasiannya juga tergolong praktis.

Cara mengoperasikan alat ini cukup mudah dan siapapun dapat menggunakannya. Pertama, truk masuk ke area konstruksi tanpa muatan dan berhenti di bawah perangkat ini. Kemudian, sensor LiDAR akan memindai bak truk untuk mengetahui volume awalnya. Setelah truk diisi dengan muatan, volume total dihitung melalui pemindaian kedua. Langkah ini dilakukan untuk menentukan volume total muatan, termasuk bagian permukaan yang melampaui batas bak truk.

Namun, jika perusahaan yang memiliki Dump Truck (DT) dengan ukuran dan jenis yang sama, Widya Robotics juga menawarkan perhitungan dengan alur master scan. Konsep alur ini adalah menghitung menggunakan satu ukuran sebagai master DT kosong, kemudian pemindaian hanya perlu dilakukan sekali saat DT diisi untuk truk berikutnya.

Lebih lanjut, alat ini terus dikembangkan untuk terus memenuhi kebutuhan dan keinginan klien. Hingga saat ini terdapat dua versi Widya Load Scanner yakni statis dan portable. Untuk Widya Load Scanner statis dapat digunakan untuk proyek-proyek seperti batching plant atau proyek dengan waktu pengerjaan lama dan lokasi yang tetap. Sedangkan Widya Load Scanner portable sangat fleksibel digunakan karena sifatnya lebih mudah untuk dipindahkan. Sehingga, alat ini cocok untuk proyek yang sering berpindah lokasi.

DIharapkan nantinya Widya Load Scanner ini tidak hanya menjadi alat teknologi yang penting untuk meningkatkan efisiensi di dunia konstruksi, tetapi juga menjadi bagian integral dari transformasi keseluruhan sektor konstruksi. Dengan penerapan teknologi ini, diharapkan bahwa sektor konstruksi Indonesia dapat terus berkembang menuju tingkat efisiensi yang lebih tinggi dan pencapaian yang lebih besar dalam pembangunan konstruksi nasional.(FAN)