Sido Muncul Kembali Beri Bantuan Anak Suspect Stunting di Semarang

LAN • Wednesday, 12 Jul 2023 - 23:03 WIB

Ungaran – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menyalurkan bantuan untuk pencegahan stunting kepada anak di Semarang, setelah sebelumnya bantuan serupa diberikan di wilayah Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Bali dan Yogyakarta.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp228 juta diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Agro Wisata Sido Muncul, di Bergas, Kabupaten Semarang, pekan lalu.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bantuan ini diberikan kepada 76 anak suspect stunting di Kabupaten Semarang meliputi Kelurahan Karangjati 7 anak, Desa Klepu 23 anak, Desa Diwak 6 anak, Kelurahan Ngempon 11 anak, dan Desa Bergas Kidul sebanyak 29 anak. Bantuan diberikan selama enam bulan pada periode Juli-Desember 2023, masing-masing akan menerima Rp500.000/bulan.

“Kami akan transfer langsung dana bantuan kepada keluarga yang membutuhkan. Dana yang kami salurkan ini akan dimanfaatkan untuk pembelian makan 3 kali sehari. Total yang kami bantu sebanyak 76 anak. Kami akan bantu selama enam bulan mulai dari Juli sampai Desember,” ujar Irwan seusai menyerahkan bantuan itu.

Irwan menambahkan, bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.

“Dengan bantuan penanganan stunting ini diharapkan angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting,” tutur Irwan.

Irwan menuturkan, bantuan itu juga sebagai partisipasi perusahaan terhadap kesehatan untuk ikut membantu mempercepat penurunan angka stunting.

“Pemerintah punya program, tapi yang juga dibutuhkan adalah partisipasi. Jadi kami ikut berpartisipasi karena stunting itu sangat mempengaruhi kecerdasan, tumbuh kembang anak,” ujar Irwan.

Menurut Irwan, stunting saat ini menjadi masalah yang kompleks. Stunting secara spesifik berkaitan dengan kesehatan seperti kurang gizi dan anemia.

“Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan anak di Tanah Air dan tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja, tapi semua pihak baik pengusaha maupun praktisi kesehatan,” tuturnya.

Untuk itu, tutur Irwan, Sido Muncul berkomitmen menyalurkan dana CSR- nya dan sebagian biaya iklan akan disalurkan untuk penanganan kesehatan di Indonesia, khususnya membantu penanganan Stunting.

Irwan mengatakan pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya sejumlah rumah sakit, puskemas, pemeritah daerah dan perangkat desa di daerah.

“Tapi kita tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh kerja sama dengan pemerintah daerah, PKK, karang taruna dan stakeholder yang lain. Karena merekalah yang memiliki data yang perlu kita bantu,” ujar Irwan.

Irwan menambahkan, Sido Muncul sangat terbuka, pihak mana saja bisa berkomunikasi untuk sama-sama menangani persoalan stunting di Indonesia.

“Kita butuh data, untuk itu siapa saja bisa menyampaikan ke kita siapa-siapa yang benar-benar harus dibantu,” ujar Irwan.

Irwan berharap dengan adanya bantuan dari Sido Muncul, angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting.

“Nanti kita akan masuk bonus demografi karena banyaknya anak muda yang menguntungkan Indonesia. Jadi, dengan stunting, bukan hanya mendapat banyak terkait bonus demografi tapi juga mendapatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas,” tutur Irwan.

Sementara itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengapresiasi langkah Sido Muncul berpatisipasi dalam penanganan persoalan stunting di wilayahnya dengan memberikan bantuan senilai Rp228 juta.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada Sido Muncul yang telah peduli dengan memberikan bantuan itu, mudah-mudahan angka stuting di Kabupaten Semarang segera turun sesuai yang diharapkan,” tutur Bupati.

Bupati menuturkan, di wilayah Kabupaten Semagang saat ini terdapat 300.90 anak yang stunting sehinga masih membutuhkan bantuan berbagai pihak, termasuk kalangan (perusahaan) swasta diharapkan untuk ikut membantu penanganan stunting melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Menurutnya, Pemkab Semarang dalam menangani masalah stunting menggunakan anggaran yang berasal dari dana APBD dan dana desa, selain itu kelurahan juga akan diminta menganggarkan dana penanganan stunting.

Senada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Dwi Saiful Noor Hidayat menambahkan, progam nasional penanganan stunting gencar dilakukan karena Indonesia akan mendapatkan bonus demografi.

“Bonus Demografi adalah usia produktif kita lebih tinggi dari usia anak-anak dan lansia. Secara terori Indonesia akan diuntungkan karena banyaknya penduduk dengan produktifitas yang tinggi,” ujarnya.

Namun demikian, lanjutnya, hal ini mengkawatirkan karena secara nasional Indonesia berupaya menurunkan angka stunting di angka 14%, sehingga kalau target itu bisa tercapai, masih ada 14% anak stunting di Indonesia.

“Jadi setiap 100 anak masih ada 14 anak yang stunting. Bonus Demografi bisa terwujud kalau kita mendapatkan manusia-manusia yang unggul hingga Indonesia akan menjadi negara maju,”tuturnya. (APb)