Dubes Heri Akhmadi: Kunjungan Kaisar Jepang ke Indonesia untuk Penguatan Kerja Sama Kedua Negara

MUS • Friday, 23 Jun 2023 - 18:47 WIB

Jakarta - Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako bertolak kembali ke Tokyo Jepang usai lawatannya di Indonesia sejak 17 hingga 23 Juni 2023. Duta Besar Republik Indonesia (Dubes) RI untuk Jepang Heri Akhmadi bersama Ibu Nuning Akhmadi turut mengantar kepulangan Kaisar dan rombongan pada Jumat, 23 Juni 2023 di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.

Dubes Heri yang sejak awal mendampingi Kaisar selama di Indonesia memastikan kunjungan kenegaraan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako memuat sinyal penguatan dan perluasan kerja sama kedua negara di berbagai bidang.
 
"Indonesia menjadi negara pertama dalam lawatan kenegaraan Kaisar Jepang ke luar negeri. Jepang melihat tinggi postur Indonesia di antara negara-negara lain. Jepang juga melihat bukti nyata kesuksesan Indonesia di G20 dan keketuaan ASEAN. Termasuk pula kehadiran Indonesia dalam KTT G7 di Hiroshima lalu," tegas Dubes Heri yang memaknai kunjungan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako ini sebagai hubungan dari hati ke hati dan satu hati, sebagaimana tema 65 tahun hubungan Indonesia – Jepang.

*Momentum Indonesia sebagai Tuan Rumah World Water Forum 2024*

Kunjungan Kaisar Naruhito ke berbagai tempat di Indonesia menurut Dubes Heri harus mampu diterjemahkan sebagai prospek penguatan kerja sama kedua negara khususnya di bidang air. Hal ini senada dengan promosi Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum di tahun 2024.

"Kaisar Naruhito mempunyai perhatian sangat besar terkait masalah air. Beliau adalah presiden kehormatan the World Water Forum yang ketiga di tahun 2003. Di Jakarta, Kaisar tinjau Pintu Air Pluit, lalu di Jogjakarta meninjau Dam Sabo. Dam Sabo desainnya memang dibangun bersama Jepang termasuk Pintu Air Pluit. Saya mempromosikan kunjungan ini sebagaimana rencana Indonesia menjadi tuan rumah dari World Water Forum itu,” terang Dubes Heri Akhmadi.

Tidak hanya masalah air, kunjungan ke depo MRT di Lebak Bulus juga mendapat kesan baik dari Kaisar Jepang yang tidak hanya melihat operasional teknis MRT tetapi juga faktor kebersihan dan tertib manajemen dalam pelayanan konsumen. 

"MRT adalah proyek ikonik untuk Jakarta. Ini adalah suatu kerja sama yang luar biasa antara Indonesia dan Jepang. Saat di Istana Bogor, saya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa kunjungan Kaisar di Depo MRT itu sangat mengesankan. Bukan hanya persoalan teknik tetapi juga dari sisi disiplin. Sekarang ini MRT sudah berjalan 4 tahun dengan zero accident, ketepatan waktu 99,9% dan kondisi deponya juga sangat bersih. Pada hemat saya, kerja sama MRT ini juga bisa melahirkan suatu budaya kerja dan disiplin yang sangat baik. Seluruh pengoperasian MRT sudah dilakukan sepenuhnya oleh warga Indonesia," tambahnya. 

*Budaya yang Saling Terkait*

Kaisar juga memberi perhatian lebih dari sisi budaya melalui kunjungannya ke Museum Nasional dan Candi Borobudur. Dubes Heri mengatakan bahwa Kunjungan Kaisar ke Museum Nasional juga memberikan kesan tersendiri. Ia mendapat penjelasan diskusi mendalam tentang sisi sejarah hubungan Indonesia Jepang yang memiliki budaya yang saling terkait. Hal ini juga Kaisar dapatkan saat ke Jogja dan Candi Borobudur. Kita harus menangkap kunjungan ini sebagai sinyal penguatan dan perluasan kerja sama seni dan budaya kedua bangsa.

Kerja Sama Indonesia – Jepang yang Lebih Kuat dan Luas

Dubes Heri menekankan Jepang adalah investor utama di Indonesia. Kerja sama kedua negara tidak hanya dalam ruang lingkup ekonomi tetapi juga di bidang lainnya.

"Sejak tahun lalu, Jepang sudah berpartisipasi dalam latihan militer di Garuda Shield Indonesia. Dan tahun ini kontingennya akan lebih besar, bahkan Jepang telah berencana membawa pasukan paratroops. Sehingga saya kira hubungan kerja sama ini sudah beyond economic," jelasnya. 

Total perdagangan bilateral Indonesia-Jepang pada tahun 2022 mencapai USD 42,02 miliar, meningkat dari tahun 2021 yaitu 29,23%. Nilai total perdagangan ini bahkan telah jauh melebihi angka tertinggi sebelum pandemi yaitu pada tahun 2018 sebesar USD 37,4 miliar. Indonesia juga mencatatkan surplus perdagangan pada tahun 2022 dengan Jepang yakni mencapai USD 7,7 miliar atau melonjak 137,54% dibandingkan periode 2021 sebesar USD 3,2 miliar. Fundamental yang kuat ini menjadi dasar kepercayaan dan kuatnya kerja sama ekonomi Jepang dan Indonesia.

Dubes Heri juga memastikan penguatan kerja sama Indonesia - Jepang dalam pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Keterlibatan Jepang nantinya menurut Dubes Heri tidak hanya di lingkup infrastruktur dan bangunan tetapi juga menaruh perhatian di sektor kehutanan.

“Alhamdulillah, saat kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang pada KTT G7 di Hiroshima beberapa waktu lalu, ada lebih dari 30 perusahaan dan lembaga di jepang sudah menandatangani letter of intent untuk berinvestasi di IKN. Perusahaan-perusahaan Jepang juga berkeinginan sekali untuk menggarap hutan-hutan lindung yang nanti akan menjadi ciri khasnya dari IKN itu. Jadi jangan dibayangkan dari sisi bangunan, Jepang pun sangat berminat untuk investasi di bidang kehutanan,” tambahnya.

Potensi lainnya kerja sama Indonesia – Jepang yang harus menjadi perhatian lanjut Dubes Heri adalah sektor ketenagakerjaan. 

“Jumlah WNI di Jepang itu melompatnya sudah besar sekali terutama pekerjanya. Pekerja Indonesia di Jepang sebelum pandemi Covid19 itu sekitar 35 ribu, sekarang ini jumlahnya 70 ribu. Jepang adalah aging society, jadi faktor demografi itu harus menjadi perhatian. Saya beberapa waktu lalu bertemu salah satu pimpinan kebijakan sains, teknologi dan inovasi dari kantor Perdana Menteri Jepang. Kalau Jepang tidak merombak kebijakan imigrasinya maka angkatan muda Jepang pada 2035 nanti lebih dari 60% akan terserap hanya mengurusi orang-orang tua. Ini yang kemudian Jepang sedang merumuskan membuka pekerja migran lebih banyak. Ini peluang kita untuk mengirim lebih banyak lagi tenaga kerja terampil ke Jepang,” lanjut Dubes Heri. 

Sebagai bagian dari perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang, sepanjang 2023, KBRI Tokyo terus melakukan berbagai upaya memperkuat hubungan people-to-people  kedua negara melalui kegiatan terpadu Indonesia – Japan Friendship Day yang dilakukan di lebih dari 16 kota besar di Jepang. 

“Mulai dari promosi seni budaya Indonesia dan pariwisata dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat baik warga Indonesia maupun Jepang. Ada juga pelayanan dokumen kekonsuleran serta konsultasi pendidikan, keuangan, pernikahan dan masalah ketenagakerjaan. Termasuk bisnis forum seperti mempertemukan pelaku bisnis Indonesia dengan Jepang, penandatanganan kerja sama ekonomi dan sebagainya. Jadi ke depannya eratnya kolaborasi masyarakat kedua negara ini akan menjadi jembatan penguatan dan perluasan hubungan dan kerja sama kedua negara,” tutup Dubes Heri.