Imbauan Penggunaan Bus Shalawat untuk Jemaah Haji Indonesia

LAN • Thursday, 8 Jun 2023 - 14:20 WIB

Jakarta - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia menyiapkan bus shalawat selama 24 jam untuk melayani para jemaah haji Indonesia. Bus shalawat dinilai sangat ramah lansia karena menyesuaikan dengan tagline haji tahun ini, yakni “Haji Ramah Lansia”.

Kementerian Agama (Kemenag) telah memberi beberapa imbauan penggunaan bus shalawat bagi jemaah haji Indonesia. Agar dapat menghindari kepadatan antrian dari dan ke Masjidil Haram, para jemaah diharapkan berangkat 2 jam sebelum waktu sholat. Sebagai contoh, jika hendak shalat Jumat ke Masjidil Haram, jemaah perlu berangkat sebelum pukul 10.00 WAS dan pulang secara tertib pukul 14.00 WAS. Saat pulang dari masjid, disarankan untuk memperlambat kepulangan menuju hotel denagn berdzikir di Masjidil Haram selama 30 menit. 

Bagi jemaah yang ingin melaksanakan umroh perdana (Umroh Qudum), Kemenag mengimbau jemaah untuk mengatur waktu agar tidak bersamaan dengan satu kloter. Disarankan pula untuk melakukan ibadah tersebut di luar waktu shalat. 

Berdasarkan peraturan pemerintah Arab Saudi terkait dengan pelaksanaan wukuf di Arafah, transportasi bus shalawat akan dihentikan sementara pada tanggal 24 Juni 2023-1 Juni 2023 M (6-13 Dzulhijjah 1444 H). Bus akan beroperasi kembali pada tanggal 2-24 Juli 2023 M (14 Dzulhijjah-6 Muharram 1444 H). Selama tidak ada pelayanan bus shalawat, para jemaah disarankan untuk shalat di masjid terdekat penginapan masing-masing. 

Kemenag juga berpesan kepada para jemaah haji untuk saling menjaga keselamatan bersama, tertib dan teratur pada saat naik bus, serta menunggu bus pada lokasi yang sudah ditentukan. (Salsa)