Jakarta - Dalam Program Kartu Prakerja yang telah dilaksanakan pada triwulan pertama di bulan Februari 2023, program ini dinilai sukses tingkatkan minat kerja pengangguran. Berdasarkan hasil survei sebaran peserta Program Kartu Prakerja tahun 2023 di seluruh provinsi Indonesia, Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak yang mengikuti program ini. 

“Jumlah peserta dalam skema normal untuk perempuan di tahun ini mencapai hingga 55 persen. Dimana persentase itu meningkat secara signifikan dari tahun 2020-2022 yang hanya mencapai 51 persen dalam semi bansos,” ungkap Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Prakerja dalam konferensi pers “Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja” di Jakarta Pusat, Rabu, (31/05/2023).

Saat ini, generasi muda Indonesia pun memiliki minat yang sangat tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan kerja. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Denni, total jumlah peserta mencapai lebih dari 390 ribu. Dimana para peserta berasal dari 488 kabupaten/kota, dari total 514 kabupaten/kota yang ada di seluruh Indonesia.

“Kepesertaan Prakerja pada tahun 2023 menyasar kepada kelompok masyarakat yang benar-benar ingin meningkatkan kemampuan atau keahliannya. Hal ini tentu menunjukkan bahwa Prakerja selalu hadir untuk semua angkatan kerja yang mau mengembangkan diri, bekerja maupun tidak bekerja,” tambahnya.

Di tahun ini, Prakerja akan lebih fokus kepada peningkatan keahlian angkatan kerja dengan memberikan pelatihan-pelatihan kerja yang mengacu kepada laporan Critical Occupation List, Indonesia Occupation Task and Skills dan beberapa referensi lainnya terbitan Bappenas, Bank Dunia dan World Economic Forum.

“Mulai awal bulan Juni 2023, peserta yang telah mendaftar di situs http://prakerja.go.id dapat gabung ke dalam gelombang per dua mingguan. Hal ini dilakukan agar nantinya peserta dapat lebih pasti dan mudah untuk diingat,” tutup Denni Puspa Purbasari. (Savira)