Inilah Dua Faktor Penting Persiapan Mudik Lebaran 2023

LAN • Friday, 14 Apr 2023 - 12:25 WIB

Jakarta​​​​​​Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memprediksi pergerakan masyarakat selama masa mudik Lebaran 2023 mencapai 123,8 juta orang.

Untuk menghadapi volume pemudik yang tinggi, pemerintah telah melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama beberapa pihak terkait agar pemudik yang menggunakan angkutan pribadi dan transportasi umum dapat sampai ke tujuan dengan aman.

Meskipun demikian, intensitas lalu lintas yang begitu tinggi tidak bisa dihindari oleh para pemudik Lebaran 2023.

Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (IDDC), Jusri Pulubuhu, menyampaikan dua faktor utama yang perlu dipersiapkan sebelum memulai perjalanan mudik Lebaran jalur darat, yakni persiapan kondisi kendaraan dan pemudik.

“Kemacetan ini linear dengan beban kerja mobil atau kendaraan yang kita gunakan. Terus yang kedua, akan mengerus stamina kita (pemudik), karena waktu perjalanan akan menjadi lebih panjang,” ujar Jusri dalam program Trijaya Hot Topic, Jumat (14/4/2023).

Faktor pertama adalah pengecekan kondisi transportasi yang digunakan. Kendaraan perlu dipastikan layak jalan dengan melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi. Jusri menyarankan agar pemudik membawa kendaraan ke bengkel dari jauh-jauh hari agar menghindari antrean servis yang panjang. 

Lalu, faktor kedua adalah kondisi dan stamina pemudik. Jusri menyebut bila sebuah kendaraan sudah dalam kondisi yang baik, jika gaya menyetir pengemudi bermasalah, hal ini bisa berpengaruh buruk terhadap ketahanan kendaraan.

Ia juga menekankan agar pengemudi dan penumpang menjaga stamina dan kondisi fisik masing-masing. Hal tersebut dapat dicapai dengan miliki kualitas istirahat yang baik, asupan makanan yang bergizi, dan memiliki perencanaan perjalanan mudik yang strategis.

“Pengemudi harus merencanakan perjalanan. Waktu keberangkatan, kemudian rute yang dipilih, dan opsi-opsi dari rute. Karena kita ketahui kalo dari puncaknya mudik, itu bisa saja rute yang kita pilih berubah karena ada penguraian kemacetan,” kata Jusri.

Jusri merekomendasikan para pemudik untuk tidak mengambil rute favorit, guna menghindari volume lalu lintas yang tinggi.

“Saya menyarankan, para pemudik pada waktu puncaknya nanti itu, tidak mengambil rute-rute favorit. Tapi, ambil rute-rute yang bukan favorit, yang jarak tempuhnya mungkin akan panjang, tetapi volume daripada traffic di sini akan turun,” tutupnya. (Salsa)