SKK Migas: Perpanjangan KKS Perkuat BP dalam Pengembangan Tangguh

MUS • Friday, 23 Dec 2022 - 17:34 WIB

Jakarta – Dalam mendukung pengembangan Lapangan Tangguh yang berkelanjutan untuk peningkatan produksi minyak dan gas nasional, Pemerintah Indonesia telah memberikan persetujuan perpanjangan 20 tahun untuk Kontrak Kerjasama Tangguh (KKS Tangguh), kepada BP sebagai operator dari KKS, dan mitra KKS Tangguh.

Di dalam kesepakatan ini, KKS Tangguh, yang terdiri atas KKS Berau, Muturi dan Wiriagar yang akan berakhir di tahun 2035, akan diperpanjang hingga 2055. 

Perpanjangan KKS ini ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Kathy Wu, BP Regional President Asia Pacific, beserta perwakilan dari para mitra Tangguh serta disaksikan oleh Anja-Isabel Dotzenrath, BP Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy pada Jumat (23/12) di Jakarta.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam arahannya menyampaikan pentingnya peranan gas di dalam masa transisi energi untuk target net zero tahun 2060 serta menyampaikan ucapan selamat kepada BP serta harapan agar penandatanganan ini menjadi momen penting BP dalam mendukung bisnis gas di Indonesia.

“Terima kasih kepada BP yang telah memberikan komitmen untuk menjadi partner Indonesia. Pemerintah juga telah menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan hulu migas Indonesia. Kami disini untuk mendukung kalian, mari kita berkerja sama dengan baik," kata Arifin.

Arifin kemudian menambahkan dirinya berharap agar bp dapat segera melangsungkan selebrasi berikutnya yaitu penyelesaian Proyek Tangguh Train 3.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan bahwa perpanjangan Tangguh tidak hanya memberikan kepastian investasi bagi upaya peningkatan produksi minyak dan gas nasional, tetapi juga menciptakan nilai tambah yang memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang. 

“Perpanjangan Tangguh akan mendatangkan investasi baru sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 4.6 miliar atau setara dengan Rp. 66,7 triliun. Untuk penerimaan negara di tahun 2035 sampai akhir masa kontrak diperkirakan sekitar US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp. 79,75 triliun, serta dampak positif berupa kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian nasional maupun daerah maupun dampak berganda lainnya," ujar Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan perpanjangan Tangguh juga menunjukkan komitmen Pemerintah untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kepastian terhadap investasi yang telah ditanamkan di Indonesia.

Anja-Isabel Dotzenrath, BP Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy mengatakan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang bp terhadap Indonesia.

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini – bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari Pemerintah – untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya. Perpanjangan ini membantu membuka peluang-peluang baru bagi masa depan Tangguh," ungkapnya.

“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan SKK Migas atas dukungan untuk proyek penting ini. Kami menantikan kerjasama lebih lanjut dengan Indonesia dan para mitra kami hingga di tahun-tahun mendatang,” pungkas Anja-Isabel.