Lulusan Fisioterapi dan Perawat UKI Ucap Sumpah, Dekan: Angkatan Tangguh

ANP • Thursday, 24 Nov 2022 - 15:19 WIB

Jakarta – Universitas Kristen Indonesia (UKI) meluluskan 53 orang lulusan program studi (prodi) Fisioterapi dan Keperawatan Fakultas Vokasi. Alumnus tahun ini dinilai merupakan SDM yang tangguh, mengingat sudah teruji selama pandemi Covid -19.

“Selamat kepada semua lulusan. Secara overall mereka digembleng langsung oleh pandemi. Mereka sedang giat-giatnya berpraktik di RS dan situasi saat itu membutuhkan mereka. Ada yang terpapar dan mereka bangkit lagi. Jadi boleh dibilang ini angkatan yang tangguh,” ujar Dekan Fakultas Vokasi UKI, Maksimus Bisa Lado Purab dalam acara sumpah profesi lulusan Tahun Akademik 2021/2022 Fakultas Vokasi UKI (22/11).

Terkait kualitas, Maksimus Bisa Lado Purab menerangkan bahwa UKI memiliki keunggulan tertentu yang khas. Untuk lulusan sarjana ahli madya fisioterapi memiliki keunggulan dalam bidang olahraga yakni sportfisio-traumalogi. Sedangkan sarjana ahli madya keperawatan, UKI punya kelebihan di bidang kegawatdaruratan.

“Semua lulus dengan uji kompetensi yang baik. Saya berpesan jangan lupakan motto dan nilai UKI. Yakni menjadi lulusan yang memiliki dan mengamalkan nilai-nilai UKI yang rendah hati, berbagi dan peduli, disiplin, profesional, bertanggungjawab serta berintegritas,” ujarnya. 

Lulusan Fakultas Vokasi UKI khususnya fisioterapi dan keperawatan, lanjut Maksimus, 100 persen terserap di dunia kerja. Bahkan kebutuhan untuk pasar luar negeri sangat terbuka lebar. “Kami kewalahan dengan kebutuhan dalam negeri. Ini Belanda dan Jepang juga membutuhkan tenaga kesehatan. Melihat potensi besar ini, kami ingin tahun depan calon mahasiswa yang diterima lebih banyak,” kata Maksimus.

Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI)  Provinsi DKI Jakarta, Maryanto yang turut hadir dalam sambutannya mengapresiasi UKI. Karena sejatinya hak asasi manusia di bidang kesehatan termasuk di dalamnya penyediaan SDM kesehatan, secara konstitusi adalah tanggung jawab penuh pemerintah namun UKI selama ini telah berpartisipasi aktif dalam hal ini.

Selain itu selama pandemi covid 19, tenaga medis khususnya sebanyak 717 tenaga perawat gugur. Perawat setia mengiringi dan mengawal korban pandemi. Profesi nakes semua tak terkecuali berada di garda terdepan. Dedikasi ini  yang ingin dikedepankan. Bahwa mencintai bangsa bukan dengan berkata saya paling Pancasila, paling NKRI. Tapi menjadi tenaga medis adalah sebuah aksi nyata mencintai negara.   “Dan UKI sudah setia kepada republik ini, terbukti dengan memberi sumbangsih nyata pembangunan kesehatan. Dukungan UKI sangat terasa selama masa pandemi ini,” kata Maryanto.

Sebagai insan profesi perawat, lanjut Dia, fisioterapi dan keperawatan adalah profesi yg mulia. Karena itu ia berpesan agar para lulusan berpengang teguh pada sumpah profesi. “Sumpah kode etik memberi arahan pada profesinalisme kita di bidang profesi ini. Karena itu kode etik sangat penting,” kata Maryanto.

Sedangkan Bendahara Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Soeroso, mengucapkan kata selamat  kepada semua lulusan prodi fisioterapi dan keperawatan UKI. “Tetap semangat menimba ilmu, memperbarui skill nya. Tingkatkan kompetensi di era global dan digital ini,” kata dia.

Sebagai informasi sebanyak 53 orang lulusan sarjana ahli madya terbagi atas 38 orang dari Prodi Fisioterapi dan 15 orang dari Prodi Keperawatan. Mereka melakukan prosesi Angkat Sumpah Profesi dengan khidmat di Grha William Soeryadjaya Kampus UKI Cawang Jakarta. 

Prosesi kegiatan diisi dengan pengukuhan sumpah lulusan didampingi rohaniwan, penandatanganan naskah sumpah oleh organisasi profesi dan penyerahan buku Kode Etik dari Ketua Organisasi Profesi Fisioterapi dan Keperawatan kepada perwakilan lulusan.

Lulusan yang memperoleh predikat lulusan terbaik di bidang Prodi Fisioterapi adalah Ali Akbar Girimartani, Pasau Karangan dan Kirana Wardhani. Sementara lulusan terbaik untuk Prodi Keperawatan adalah Rotua Meliana Harianja, Dessy Haryanti dan Rachel Radella.