Dukungan Peringatan Hari Osteoporosis Nasional Melalui Olahraga Senam

ANP • Monday, 31 Oct 2022 - 08:56 WIB

JAKARTA - Minggu pagi, 23 Oktober 2022 Plaza Utara Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta dipadati ribuan orang. Mereka senam bersama-sama  dalam memperingati Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2022.  

Hari Osteoporosis Nasional atau HON selalu diperingati setiap 20 Oktober setiap tahunnya. Osteoporosis sendiri merupakan salah satu penyakit yang sering diabaikan banyak orang.

Padahal penyakit ini bisa berbahaya jika dibiarkan. Osteoporosis sendiri terjadi ketika adanya pengikisan dan pembentukan tulang tidak seimbang.

Dalam helatan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk terus bergerak dan berolahraga agar terus sehat dan bugar. "Kita harus rajin berolahraga dan memakan makanan sehat lima sempurna, termasuk vitamin khususnya vitamin D agar tulang tidak keropos saat lanjut usia (lansia) dan mengalami osteoporosis,” katanya, Minggu (23/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Menkes Budi juga mengungkapkan perlunya rajin berolahraga dan beraktivitas di luar ruangan. ”Terutama di bawah pukul sembilan pagi agar mendapat sinar matahari,” imbuhnya.

Peringatan Hari Osteoporosis Nasional tahun ini mengambil tema “Indonesia Bergerak Kuatkan Tulang Produktif Kini dan Nanti.” Tema ini diambil untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia mencegah osteoporosis. Atas dukungan penuh dari Le Minerale, Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) menginisiasi peringati Hari Osteoporosis Nasional.

Ketua Perwatusi, Anita A Hutagalung menyatakan banyak orang Indonesia yang kurang paham terkait pentingnya aktivitas fisik dan nutrisi yang dikonsumsi. Oleh sebab itu, kolaborasi ini menjadi komitmen untuk mengurangi angka osteoporosis di Indonesia.

"Kolaborasi ini membuat kamu berkomitmen untuk mengurangi angka kejadian osteoporosis dan berinisiatif melakukan kegiatan agar masyarakat Indonesia menyadari risiko osteoporosis sehingga tahu bagaimana dapat mencegahnya," papar Anita.

Anita menegaskan, Perwatusi sangat berterimakasih atas dukungan Lemineral dan Mayora Group. Dukungan luar biasa yang berupa dana untuk sewa tempat, juga untuk pengiriman  air minum di 4 daerah pelaksanaan agenda menuju HON secara nasional.

Di Indonesia, sambung Anita, osteoporosis sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7 persen dari populasi jumlah penduduk, dimana 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang.

"Osteoporosis kini menjadi salah satu penyakit yang membutuhkan perhatian serius, karena osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, bahkan dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian," tambah Anita.

Dia juga mengingatkan, pengobatan osteoporosis akan membutuhkan biaya yang sangat besar serta membutuhkan waktu panjang sehingga menjadi penderitaan yang berkepanjangan.

Kekuatan mineral tulang tanpa disadari berkurang yang menyebabkan lubang besar di dalam struktur trabekular pada tulang saat terjadi osteoporosis, sehingga tulang menjadi rapuh, mudah patah apabila terkena benturan. Oleh sebab itu, osteoporosis dikenal juga sebagai silent epidemic.

"Osteoporosis menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Data statistik pada tahun 2021 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia. Tahun 2050, diperkirakan 6,3 juta manusia akan mengalami patah tulang panggul setiap tahun di seluruh dunia yang lebih dari setengahnya terdapat di Asia," terang Anita Hutagalung.

Untuk mencegah gejala osteoporosis dini, Perwatusi dengan dukungan penuh dari Entrasol melakukan pemeriksaan serentak pada tanggal 23 Oktober dengan alat Osteosys kepada ribuan masyarakat di 4 kota, 12 Provinsi dan 47 kabupaten.