Rayakan HUT ke-12, Aliansi Kebangsaan Luncurkan Podcast Tiga Ranah Pancasila

ANP • Saturday, 29 Oct 2022 - 09:03 WIB

JAKARTA — Aliansi Kebangsaan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Pontjo Sutowo, kini telah memasuki usia ke-12 tahun. Perjalanan yang cukup panjang dan cukup berliku.

Bertepatan pada moment Hari Sumpah Pemuda, Aliansi Kebangsaan meluncurkan podcast Tiga Ranah Pancasila “Saatnya Cendekiawan Berbicara” sebagai media untuk lebih mendekatkan diri kepada generasi muda.

Peringatan hari ulang tahun Aliansi Kebangsaan ini ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan Ketua Umum Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo.

Hadir dalam peringatan hari ulang tahun yang ke-12 Aliansi Kebangsaan, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet. Saat memberikan sambutan Bambang mengapresiasi perjalanan Aliansi Kebangsaan sejauh ini.

Bagi lembaga MPR, Aliansi Kebangsaan adalah mitra penting dan strategis. Ada kesamaan visi dan kepedulian terutama dalam memaknai urgensi pembangunan wawasan kebangsaan.

Selama 12 tahun berkiprah, Aliansi Kebangsaan tetap konsisten menghadirkan narasi-narasi kebangsaan yang mencerahkan sekaligus mencerdaskan.

“Eksistensi Aliansi Kebangsaan ibarat oase di tengah minimnya pemikiran kritis dan gagasan konstruktif dalam wawasan kebangsaan,” kata Bamsoet, di Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mengambil contoh gagasan yang dimaksud.

“Yaitu adanya wacana paradigma Pancasila dalam pembangunan nasional ke dalam tiga ranah, yaitu tata nilai, tata kelola, dan tata sejahtera,” ujarnya.

Aliansi Kebangsaan juga dinilai juga mampu menjembatani MPR dalam membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai entitas kebangsaan lainnya. Misalnya, Asosiasi Ilmu Politik Indonesia, Forum Rektor Indonesia, dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Dengan mengedepankan sikap inklusif dan merangkul semua pihak, menjadikan kerjasama MPR dengan Aliansi Kebangsaan bisa berjalan baik dan optimal.

“Selaras dengan visi kelembagaan MPR, sebagai ‘Rumah Kebangsaan’ yang mewadahi berbagai arus pemikiran dan dinamika kebangsaan,” kata Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Sinergi dan kolaborasi yang telah sukses dibangun MPR dengan Aliansi Kebangsaan antara lain dalam penyelenggaraan forum seminar kebangsaan dan focus group discussion.

Kerjasama ini dibangun untuk menghadirkan ruang konsensus bersama berbagai entitas dalam pergumulan Indonesia yang bhineka, dalam upaya membangun peradaban Pancasila.

Bamsoet berpendapat, dengan mengangkat isu-isu kebangsaan yang relevan dan kontekstual, penyelenggaraan diskusi konstruktif dapat menggugah kesadaran kolektif tentang persoalan-persoalan mendasar dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan.

Selain itu, menggalang tanggungjawab intelektual, untuk turut memberikan kontribusi pemikiran dalam mengupayakan transformasi sosial.

Sementara itu, Ketua Umum Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, mengatakan peringatan hari ulang tahun ke-12 Aliansi Kebangsaan yang bertepatan dengan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, bisa jadi ada pesan tersirat untuk Aliansi Kebangsaan.

"Pesan kebangsaan yang ingin dibangun dan diwujudkan bersama yaitu mendobrak sekat-sekat primordialisme dan sekat-sekat ego-sentris," katanya.

Di tengah kemajemukan Indonesia sebagai sebuah bangsa, salah satu cara untuk dapat bertahan dari pusaran peradaban dan dinamika zaman, adalah dengan mentransformasikan setiap diri sebagai bagian dari satu ke-Indonesiaan.

Terkait podcast Tiga Ranah Pancasila yang diluncurkan ini memiliki semangat membumikan Pancasila dan menggaungkan suara Cendekiawan. Pontjo berharap cendekiawan mendapat tempat yang lebih luas lagi.

“Kami berharap kehadiran podcast ini mendapat sambutan dan dukungan dari para penggiat isu kebangsaan dan tentu saja pecinta negeri ini, kita semua,” tuturnya.

Turut hadir dalam peringatan ulang tahun ke-12 Aliansi Kebangsaan, terlihat Ahmad Zacky Siradj, Ketua Umum PEPABRI Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, tokoh Senior Partai Golkar Aburizal Bakrie, Rambe Kamarul Zaman, Sineas Garin Nugroho, dan para pakar Aliansi Kebangsaan antara lain Manuel Kaisiepo, Yudi Latif, dan Ansel da Lopez.