Warga Jombang Diperkenalkan Sawit Lewat Sosialisasi dan Expo Sawit Baik

FAZ • Monday, 3 Oct 2022 - 15:07 WIB

Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PPP Ema Umiyyatul Chusnah mengatakan saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara terbesar penghasil kelapa sawit dunia dengan luas lahan mencapai lebih dari 15 juta haktere.

Meskipun demikian, pihaknya sangat terkejut dan prihatin dengan terjadinya gejolak harga minyak goreng yang mengalami kenaikan dan menjadi mahal, padahal Indonesia adalah penghasil CPO terbesar dunia.

"Alhamdulillah, sekarang harga minyak goreng sudah kembali normal," katanya dalam acara Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022 di Kabupaten Jombang, tanggal 25 September 2022.

Sosialisasi Sawit Baik Indonesia ini dilaksanakan berkat kerja sama antara Komisi IV DPR RI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Jaringan Indonesia Muda (JIM). 

Emma menjelaskan sangat banyak sekali jenis dan produk turunan kelapa sawit. Tidak hanya minyak goreng, kelapa sawit bisa menghasilkan biodiesel dan farmasi yang sehari-hari digunakan oleh masyarakat Indonesia. 

Dia mengakui, di Jombang memang tidak ada kelapa sawit, tetapi masyarakat Jombang harus diedukasi untuk memahami dan mengetahui kelapa sawit sebagai komoditas strategis dan sangat banyak produk-produk kelapa sawit yang baik dan dinikmati langsung oleh masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Jombang. 

Dia berharap, dengan adanya kekayaan Indonesia terkait dengan perkebunan kelapa sawit, kegiatan sosialisasi pengenalan kelapa sawit sangat dibutuhkan agar kelapa sawit makin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) Setiyono mengatakan pihaknya sangat merasakan kehadiran BPDPKS dalam kerangka pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia.

Dia menjelaskan program-program yang sangat bermanfaat dari BPDPKS antara lain pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, promosi, peremajaan kelapa sawit, sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan pangan, hilirisasi industri perkebunan kelapa sawit dan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati.

Dari program-program tersebut, dampat yang dirasakan antara lain peningkatan kinerja sektor sawit Indonesia, penciptaan pasar domestik, menyerap kelebihan CPO di pasar dalam rangka stabilisasi harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Wakil ketua Aspekpir Agus Sutarman mengatakan bahwa  kelapa sawit adalah komoditas sangat baik, tidak seperti yang dikatakan orang luar bahwa sawit itu jelek dan berpengaruh ke lingkungan kesehatan manusia.

Dari awal kita bangun tidur sampai bangun tidur lagi itu adalah mengandung sawit, contoh dari sabun mandi, pasta gigi, kosmetik minyak goreng, obat-obatan semua tidak lepas dari sawit.