SIDO Siapkan Strategi Untuk Genjot Pertumbuhan Pendapatan

MUS • Thursday, 22 Sep 2022 - 17:23 WIB

Semarang - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah menyiapkan jurus strategi jitu untuk menggenjot peningkatan laba pada tahun ini, setelah sebelumnya semester I/2022 kinerja penjualan turun 2,58% menjadi Rp1,61 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,65 triliun. 

Memang perlu disadari bahwa peningkatan penjualan 2021 ini merupakan kejadian yang luar biasa merupakan kesempatan yang langka. Akibatnya, pada saat kondisi mulai normal kembali, maka penjualan juga kembali ke kondisi yang normal.

Direktur Utama Sido Mucul David Hidayat mengatakan manajemen telah menyusun rencana penerapan strategi baru, sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dengan melakukan penyempurnaan jalur distribusi baik MT maupun GT serta B to C melalui penjualan online.

Di sisi lain peningkatan efisiensi khususnya ditekan kan pada penurunan Cost of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok Penjualan (HPP). Penurunan harga bahan baku sedikit demi sedikit telah dirasakan, namun manajemen juga telah melakukan beberapa inisiatif di antaranya merubah mekanisme penggunaan mesin-mesin untuk mencapai effisiensi yang maksimal.

Dengan bertambahnya sub distributor akan menambah outlet, terutama di area yang masih belum tergarap secara maksimal.

Perseroan, lanjutnya, akan mendorong ketersediaan barang terutama di level grosir dan retailer, diharapkan dapat dipastikan bahwa barang/produk selalu  tersedia di semua level distribusi channel. Peningkatan penjualan juga akan dapat dicapai dengan penambahan produk baru.

"Perseroan berencana untuk meluncurkan produk baru pada September ini. Produk tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pipelining dan diharapkan dapat berkontribusi pada kuartal IV/2022,” ujar David, Kamis (22/9). 

Tidak hanya itu, tutur David, dalam rangka menggenjot penjualan online, perusahaan juga mulai meningkatkan spending di digital marketing untuk produk-produk fokus serta produk yang banyak diminati konsumen.

David menuturkan kinerja manajemen Sido Muncul masih sangat bagus, hanya saja tidak bisa dibandingkan dengan 2021 dimana lonjakan dahsyat akibat varian Delta ini yang mendorong peningkatan penjualan yang luar biasa.

“Permintaan akan produk kami (perusahaan) kembali normal, bahkan dengan kenaikan inflasi yang mengakibatkan melemahnya daya beli masyarakat, penjualan masih cukup stabil (normal). Target pertumbuhan penjualan yang diharapkan tercapai hingga akhir tahun ini masih dalam proses revisi,” tutur David.

Menurutnya, pertumbuhan positif penjualan ekspor dan anak perusahaan memberikan kontribusi yang positif bagi pendapatan perseroan. Dengan kondisi apapun, manajemen terus berupaya meningkatkan kinerja, yang memang secara konsisten terus dilakukan.

“Manajemen masih optimistis dengan kondisi perekonomian saat ini.  Beberapa hal yang menjadi katalis positif, di antaranya melandainya pandemi Covid-19, mobilitas yang semakin membaik, kegiatan bisnis, tempat hiburan kembali normal dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat,” ujar David.

David menambahkan, laju bisnis di tahun 2021 lalu tidak bisa dijadikan acuan untuk pertumbuhan tahun ini, saat itu manajemen telah melakukan berbagai strategi menyikapi lonjakan permintaan hingga menuntut kinerja untuk gerak cepat supaya dapat memenuhi permintaan pasar.

Demikian juga dengan tahun 2022 , manajemen tetap sigap menghadapi perubahan permintaan pasar, baik lokal maupun global.

SIDO juga bakal membagikan dividen  hingga 90% dari total laba bersih tahun ini. Namun jumlah nominal masih menunggu keputusan direksi dan rencananya dividen interim akan dibagikan pada November atau Desember tahun ini.

David menuturkan perseroan mengambil 90% dari laba bersih untuk menebar dividen. Namun, manajemen belum bisa menyebut nominalnya karena masih menunggu keputusan dari jajaran direksi. (APb)