Kolaborasi Peran Perempuan Sukseskan Imunisasi Anak di Jawa Timur

MUS • Friday, 29 Jul 2022 - 09:03 WIB

Surabaya – Perempuan di seluruh Jawa Timur yang tergabung dalam TP PKK, Organisasi Keagamaan, (Aisyiyah, Muslimat, Fathayat, dan Nasyiatul Aisyiyah), serta Gabungan Organisasi Wanita di Jawa Timur siap untuk berkolaborasi dan memastikan 2.352.401 anak di Jawa Timur mendapatkan imunisasi Campak Rubella dan imunisasi penting lainnya selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap II dimulai pada bulan Agustus 2022.

Ketua TP PKK Jawa Timur Arumi Bachsin menyampaikan , imunisasi selama ini telah terbukti memberikan banyak manfaat kepada anak-anak. Sebagai perempuan dan tentu saja sebagai seorang ibu ingin memastikan anak-anak mendapatkan tumbuh dan berkembang secara sehat. Untuk itu, Arumi mengajak ibu-ibu PKK untuk terus berperan aktif dalam melakukan kampanye untuk imunisasi.  Istri Wagub Jatim tersebut juga mengajak semua organisasi perempuan yang hadir untuk ikut mensukseskan kampanye Bulan Imunisasi Anak Nasional yang akan dilakukan di bulan Agustus.

"Sebagai ibu tentu kita ingin melihat anak kita tumbuh kembang yang baik.Dan imunisasi punya peran untuk kita mari kita sukseskan pekan imunisasi anak," ujar Arumi saat membuka acara Rembuk Kolaborasi Penguatan Peran Perempuan Dalam Menyukseskan BIAN Untuk Wujudkan Ibu dan Anak Sehat yang digelar di  Aula Bappeda Jatim.

Arumi juga menambahkan untuk mencapai target 100% anak di imunisasi pada akhir Agustus 2022, maka 75.884 anak perlu mendapatkan imunisasi per harinya selama Bulan Agustus. Untuk itu dukungan penting dan kolaborasi dari berbagai pihak sangat diperlukan. Selama pelaksanaan BIAN di Jawa Timur, satu dosis imunisasi campak-rubela diberikan kepada kelompok sasaran, yaitu anak berusia 09-59 bulan sesuai dengan rekomendasi yang ditetapkan untuk masing- masing wilayah. Satu atau lebih jenis imunisasi lain untuk melindungi anak dari penyakit seperti polio dan difteri, juga dapat diberikan untuk melengkapi status imunisasi anak balita.

Sementara itu, Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF wilayah Jawa menyampaikan bahwa Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional merupakan momen penting untuk menutup kesenjangan imunitas yang terjadi selama masa Pandemi .

“Selama masa pandemi, cakupan imunisasi dasar lengkap turun drastis, diperkirakan ada sekitar lebih dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021," ungkap Arie. 

Arie  juga menyampaikan bahwa situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan data yang di publikasikan oleh UNICEF dan WHO, sepanjang tahun 2021, 25 juta balita di seluruh dunia melewati atau tidak mendapatkan satu atau lebih dosis vaksin DTP yang berguna untuk melawan penyakit Difteri, Tetanus dan Pertusis.

 “Situasi ini perlu di tangani bersama-sama dengan rangkaian tindakan kolektif dan kolaboratif untuk mengejar ketertinggalan imunisasi global terburuk selama tiga dekade," lanjut Arie

Untuk itu UNICEF bekerja sama dengan PKK dan Organisasi Perempuan di Jawa Timur sebagai mitra strategis untuk mensukseskan pelaksanaan BIAN, termasuk upaya untuk meningkatkan pasokan vaksin, memperkuat sistem rantai dingin dan melibatkan masyarakat untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat imunisasi. Kolaborasi dalam mensukseskan imunisasi juga memerlukan dukungan dari rekan-rekan media untuk memberikan informasi yang tepat kepada publik tentang manfaat dan pentingnya imunisasi. Hal serupa telah dilakukan pada Kampanye Campak Rubella pada tahun 2017 yang mencapai target imunisasi 100%.

Secara global, vaksin menyelamatkan lebih dari lima nyawa setiap menit – mencegah hingga tiga juta kematian per tahun, menjadikan vaksin sebagai salah satu kemajuan paling signifikan dalam kesehatan dan pembangunan global. Anak-anak yang diimunisasi menjadi lebih sehat dan berprestasi lebih baik di sekolah sehingga menghasilkan manfaat ekonomi yang berdampak terhadap masyarakat. (Her)