Kepala BRIN Janjikan Fasilitasi Kegiatan Para Perisetnya

MUS • Thursday, 30 Sep 2021 - 11:06 WIB

Bandung - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa BRIN akan memfasilitasi kegiatan para perisetnya. Hal ini disampaikan Kepala BRIN pada kunjungan kerjanya di Kawasan Nuklir Bandung, Jl. Taman Sari Bandung, Rabu (29/09).

Ungkapan Handoko ini sekaligus menjawab kegalauan para peneliti khususnya yang ada di Kawasan Nuklir Bandung atas integrasinya empat Lembaga Pemerintah Non Kementerian ke dalam BRIN. Kegalauan ini menurut Handoko adalah sebuah kewajaran, ditambah lagi dengan adanya rencana beberapa fasilitas serupa seperti reaktor yang rencananya akan dipusatkan di Kawasan Nuklir Serpong.

“Para peneliti yang selama ini bekerja di Kawasan Nuklir Bandung dan memanfaatkan reaktor harus tetap eksis dengan memanfaatkan reaktor yang ada di Puspiptek, bila nantinya reaktor Triga didekomesioning,” kata Handoko.

Melihat usia reaktor Triga 2000 yang dibangun sejak tahun 1965 dapat dikatakan sudah tua, meskipun telah dilakukan berbagai revitalisasi pada beberapa komponennya. Pada saatnya nanti reaktor ini harus didekomesioning.

Saat ini reaktor Triga 2000 yang berkapasitas 2MW dioperasikan pada daya 400kW untuk melayani kegiatan penelitian khususnya di bidang lingkungan dan kesehatan. Untuk mengoperasikan reaktor kata Handoko, perlu dipertimbangkan biayanya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

“Dalam mengoperasikan fasilitas nuklir berupa reaktor, perlu mempertimbangkan cost benefit agar efektif dan efisien. Apalagi bila ke depan akan dilakukan revitalisasi terhadap reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy, maka diharapkan semua kegiatan penelitian yang memanfaatkan reaktor dapat dipusatkan di Kawasan Nuklir Serpong,” tambah Handoko.

Selain itu menurut Handoko, yang perlu mendapatkan perhatian secara serius adalah persiapan untuk dekomisioning reaktor Triga 2000. Perlu dibuatkan perencanaan yang matang baik dari sisi anggaran maupun pemanfaatannya pasca didekomesioning.

“Dengan kondisi demikian tidak berarti semua peneliti yang selama ini bekerja di Kawasan Nuklir Bandung harus pindah ke Kawasan Nuklir Serpong. Kegiatan penelitian tetap berlangsung di mana saja dan apabila membutuhkan reaktor maka para peneliti tersebut dapat melakukan kegiatannya di Serpong dan itu tidak setiap hari,” ujarnya.

Handoko menegaskan, pada intinya kegiatan penelitian harus dijalankan secara rasional dan tidak merugikan negara. Oleh karena itu melalui pemetaan SDM diharapkan para peneliti atau SDM iptek dapat memilih tempat bekerja sesuai dengan bidang kegiatan penelitiannya.

Pada kunjungan kerjanya kali ini, Handoko mengunjungi secara langsung Reaktor Triga 2000 dan Laboratorium Teknik Analisis Radiometri. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan Handoko ke beberapa fasilitas di lingkungan BRIN.