Atasi Kelangkaan, Pemerintah Pasok 47,6 Ton Oksigen per Hari ke Yogyakarta

MUS • Monday, 5 Jul 2021 - 12:58 WIB

Yogya - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan memastikan kebutuhan oksigen pasien Covid-19 DIY per harinya siap disuplai sebanyak 47,6 ton dari pemerintah. 

Hal tersebut disampaikan Sri Sultan seusai rapat bersama dengan Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, secara daring dari Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Minggu (04/07) sore.

‎"Dalam rapat dengan pusat tadi disepakati kebutuhan oksigen di DIY per hari sebanyak 47,6 ton. Jumlah kebutuhan sebesar 47,6 ton tersebut sebagai dasar antisipasi. Mudah-mudahan ke depan pasokan oksigen di RS Rujukan maupun RS lain di DIY terpenuhi dengan baik,” ujar Sri Sultan. Jumlah tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi RS Rujukan Covid-19 saja, melainkan juga RS nonrujukan Covid-19 di DIY. 

Sri Sultan juga mengungkapkan kekurangan oksigen tidak hanya terjadi di RSUP Dr Sardjito. Kenaikan jumlah pasien Covid-19 positif Covid-19 yang tinggi menimbulkan konsekuensi‎ bagi semua RS Rujukan Covid-19 di DIY. 

“Sehingga semua RS tersebut perlu ditambah jumlah pasokan oksigennya. Misalnya jika sebelumnya hanya berkisar 17 ton tapi dengan adanya kenaikan jumlah kasus sehari membutuhkan 20 ton,” tutur Sri Sultan. 

Ia turut menegaskan, bahwa terdapat RS yang memerlukan oksigen karena stok dirasa menipis, namun bukan berarti tidak ada oksigen. “Jadi jangan sampai muncul asumsi bahwa pasien yang meninggal di Sardjito karena tidak ada oksigen,” tegas Ngarsa Dalem. 

Di sisi lain, tambahan pasokan oksigen berasal dari Jawa Timur dan Jawa Barat serta bekerjasama dengan beberapa supplier besar di tanah air. Termasuk adanya arahan dari pemerintah pusat bahwa oksigen non medis bagi industri sementara bisa dialihkan 90 persen untuk mencukupi kebutuhan oksigen medis, namun dibutuhkan proses yang cukup memakan waktu. 

Sementara, Ketua Satgas Oksigen Covid-19 DIY, Tri Saktiyana menegaskan Satgas Oksigen diberikan ketugasan untuk menjaga agar kebutuhan oksigen terpenuhi. “Pemerintah pun sudah pasang badan agar perusahaan penyuplai oksigen memprioritaskan kebutuhan oksigen medis terlebih dahulu saat ini,” jelasnya yang juga menjabat sebagai Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY ini.