Daewoong Pharmaceutical Akan Ekspor Lisensi Pengobatan Fexuprazan Ke AS

ANP • Tuesday, 15 Jun 2021 - 00:10 WIB

JAKARTA - Pada tanggal 14 juni 2021 Daewoong Pharmaceutical (CEO Sengho Jeon) mengumumkan telah menandatangani perjanjian lisensi dengan Neurogastrx untuk produk pengobatan esofagitis erosif terbarunya bernama Fexuprazan. Dengan perjanjian ini, Neurogastrx akan bertanggung jawab atas lisensi klinis dan pengembangan Fexuprazan di Amerika Seikat dan Kanada. Daewoong Pharmaceutical juga akan menerima saham ekuitas Neurogastrx sebesar 5% pada saat kontrak dan total saham 13,5% setelah initial public offering (IPO). Selain itu, perusahaan telah menerima biaya teknologi senilai $430 juta dan royalti tahun berjalan senilai dua digit berdasarkan penjualan Fexuprazan di Amerika Serikat. Perusahaan juga berencana untuk meningkatkan laba melalui ekspor produk jadi yang diproduksi di Korea Selatan.

Neurogastrx adalah perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam pengobatan gangguan pencernaan dan telah menerima dukungan investasi dari grup modal ventura global OrbiMed, 5AM Ventures, dan sejumlah perusahaan modal ventura lainnya. Usai penandatanganan perjanjian ini, Neurogastrx berencana untuk memprioritaskan pengembangan klinis Fexuprazan melalui kolaborasi dengan perusahaan farmasi AS terkemuka lain seperti Pfizer, Roche, Amgen, Pfizer, GSK, dan Ironwood. Neurogastrx akan mempersiapkan IPO seraya menerapkan pengembangan klinis Fexuprazan, mengikuti jejak Phathom Pharmaceuticals yang sebelumnya memperkenalkan produk P-CAB Takeda bernama Vonoprazan yang berhasil melakukan IPO di NASDAQ pada tahun 2019 setelah didirikan pada tahun 2018 dengan kapitalisasi pasar senilai $896 juta dan saat ini, sedang menjalani uji klinis Vonoprazan fase-III di AS.

Fexuprazan adalah obat baru yang dikembangkan oleh Daewoong Pharmaceutical untuk mengobati esofagitis erosif yang dilengkapi dengan formulasi P-CAB (Potassium-Competitive Acid Blocker) yang secara reversibel memblokir pompa proton yang mengeluarkan asam lambung dari dinding lambung. Obat ini telah terbukti secara klinis mampu bekerja lebih cepat dan lebih tahan lama dibandingkan dengan pengobatan PPI. Dalam uji klinisnya, Fexuprazan mampu meringankan maag dengan cepat pada saat pertama kali dikonsumsi, baik saat pada siang dan malam hari, dan juga meringankan batuk yang merupakan salah satu gejala atipikal esofagitis erosif. Kedua perusahaan akan memulai uji klinis fase III tahun depan dan segara mendapatkan izin edar dari FDA.

Melalui perjanjian ini, Fexuprazan mampu mencatatkan kontrak transfer teknologi ekspor senilai $896 juta di China, Amerika Latin dan Amerika Serikat, dan diharapkan dapat dikembangkan sebagai “obat blockbuster” terbaru dari Korea Selatan. Potensi pasar pengobatan anti-ulkus secara global diperkirakan mencapai $17,9 miliar, di mana pasar Amerika Utara menempati urutan pertama dengan nilai sekitar $3,76 miliar, diikuti oleh pasar China. Fexuprazan telah membangun fondasi yang kokoh untuk memasuki 40% pasar global melalui penandatanganan perjanjian ekspor teknologi di empat negara seperti di AS, Cina, Brasil, dan Meksiko, dan berencana untuk terus berekspansi di pasar global lainnya.

Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical, mengatakan, "Fexuprazan akan segera mendapatkan izin edar di Korea. Obat ini akan masuk ke pasar AS dan popularitasnya semakin meningkat di Cina dan Amerika Latin. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa obat ini memiliki kualitas yang sudah diakui di negara-negara tersebut. Kami akan terus mengembangkan Fexuprazan sebagai pengobatan pereda asam lambung terbaik di dunia bersama dengan Neurogastrx."

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan dan memasarkan Fexuprazan di AS melalui kerja sama dengan Daewoong Pharmaceutical dalam rangka membantu pasien yang menderita penyakit asam lambung dan masih membutuhkan metode pengobatan yang lebih baik," kata Jim O'Mara, CEO Neurogastrx.

David Allison, partner 5AM Ventures, mengatakan, "Kami senang sekali Fexuprazan akan tersedia di rumah sakit AS berkat kemitraan ini. Pasar P-CAB di AS saat ini sedang berkembang pesat dan kami berharap dapat menyediakan obat-obatan krusial seperti Fexuprazan untuk pasien,” tambahnya. (ANP)