Kerjasama Hipmi dan Unkris Kembangkan Kewirausahaan Mahasiswa

ANP • Saturday, 29 May 2021 - 00:00 WIB

Bekasi – Kewirausahan merupakan salah satu solusi dalam penyerapan tenaga kerja dan sebagai upaya dalam menghadapi bonus demografi. Untuk itu, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Salah satunya menjalin kerjasama dengan Badan Pengurus Cabang–Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC–HIPMI) Kota Bekasi–Jawa Barat.

Rektor UNKRIS Dr. Ir Ayup Muktiono S.Ip . CIQaR mengatakan, kerjasama tersebut adalah langkah awal UNKRIS berbenah dalam membekali para mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebagai intelektual terdidik yang mampu menjadi dirinya ditengah seluruh proses kehidupan yang tidak mudah. Apalagi salah satu tantangan mahasiswa adalah bagaimana mereka nanti menghadapi bonus demografi.

“Kewirausahaan dapat menjadi solusi dalam mempersiapkan generasi pencetak dunia usaha minimal untuk diri mahasiswa sendiri,” tegasnya Rektor Unkris, Ayup Muktiono, usai penandatanganan Nota Kesepahaman bersama BPC–HIPMI–Kota Bekasi, di Bekasi (27/05/2021).

Hadir dalam penandatangan Nota kesepahaman ini dari UNKRIS, Rektor, Warek 3, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat, Ketua dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan, Kepala Humas, Kepala Bagian Kemahasiswaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa. Dari HIPMI BPC Kota Bekasi hadir Ketua, Bendahara dan jajarannya, Ketua HIPMI PT Kota Bekasi dan jajarannya.

Senada dengan Rektor, Warek 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. Parbuntian Sinaga SH, MH, merasa yakin, bahwa kewirausahaan “Instrumen” dalam mengatasi persoalan kemahasiswaan dalam meningkatkan kualitas dirinya menjadi lebih baik. Banyak teori yang menyampaikan bahwa wirausaha itu tidak dilahirkan namun diciptakan melalui proses pelatihan, bimbingan dan pendampingan. UNKRIS melakukan upaya–upaya tersebut dengan salah satunya membentuk Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan pada bulan november 2020 yang di Ketuai oleh Dr. Susetya Herawati ST, M.Si, sebagai upaya UNKRIS untuk dapat menjawab kebutuhan mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0 yang harus kreatif, inovatif dan menemukan solusi, berdaya saing dan mandiri. Kreativitas dan Inovasi tersebut ditumbuhkan melalui mindset kewirausahaan, tertantang untuk menyelesaikan hambatan dan ancaman dengan solusi yang baik, kuat, tangguh, tidak mudah menyerah.

Menurut Parbuntian, UNKRIS saat ini memiliki 14 Unit Kerja Mahasiswa (UKM), namun dirinya tidak terlalu yakin apakah selama ini UKM – UKM tersebut beranggotakan para mahasiswa yang memiliki mindset kewirausahaan, ataukah hanya ikut UKM sekedar mengisi waktu. Ini menurut Warek 3, yang harus dimotivasi.

“Mereka sudah memilih mengikuti UKM artinya mereka memiliki minat kesana, namun apakah minat itu terbimbing dengan baik ? Ini yang menjadi pekerjaan rumah UNKRIS khususnya pada Wakil Rektor 3, untuk mendorong itu semua,” katanya.

Sementara, Ketua BPC HIPMI Kota Bekasi, Yogi Kurniawan, S.I Kom, menyambut baik respon yang sangat positif dan bersemangat dari para pimpinan UNKRIS dalam upaya mencerdaskan anak bangsa. Mencerdaskan dengan implementasi yang langsung terasa dalam mendorong pembangunan, khususnya pada ketahanan ekonomi dengan basis pemberdayaan para mahasiswa melalui kewirausahaan, HIPMI sendiri memiliki program yang sama di seluruh Indonesia baik di tingkat pusat, daerah sampai cabang untuk terus meradiasikan mindset kewirausahaan bagi generasi muda, hal ini penting karena merekalah nanti yang akan mewujutkan Indonesia sampai pada tahun 2045 atau Indonesia emas.

Kerjasama dengan UNKRIS bagi BPC HIPMI Kota Bekasi sangat strategis, karena UNKRIS adalah salah satu kampus swasta dengan usia yang sudah tua yang berada di lingkungan wilayah kota Bekasi tentu dengan sinergi program dengan BPC HIPMI Kota Bekasi akan menjadi satu terobosan menarik di mana UNKRIS bekerjasama dengan organisasi professional di luar kampus.

“Kami tidak akan menggurui tetapi kami akan bersama–sama dengan civitas akademika UNKRIS untuk terus memberikan dorongan, motivasi pada mahasiswa dalam berwirausaha, wirausahan tidak seperti membangun candi prambanan yang jadi hanya semalam, tetapi ada proses, kesabaran, ketekunan,” kata Yogi. (ANP)