Data BPS Diumumkan hari ini, Indonesia Bersiap Masuki Resesi

Mus • Thursday, 5 Nov 2020 - 08:04 WIB

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini akan mengumumkan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020. 

Pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020 diperkirakan terkontraksi di kisaran -3,13% (year on year/yoy) dari kuartal sebelumnya tercatat -5,32% yoy.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan terkontraksi ke kisaran -3,54% yoy dari kuartal sebelumnya -5,51%yoy.

Meskipun konsumsi masih terkontraksi pada kuartal, namun tidak sedalam kontraksi pada kuartal kedua.

"Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan PSBB transisi di berbagai daerah di Indonesia yang mendorong peningkatan pada pergerakan masyarakat, meskipun situasinya belum kembali ke level normal," kata Josua saat dihubungi MNC Portal News di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Kata dia, data yang mengindikasikan konsumsi rumah tangga menunjukkan perbaikan yang terbatas sepanjang kuartal III tahun 2020 di mana laju pertumbuhan penjualan ritel pada periode Juli-September 2020 tercatat terkontraksi -7,3% yoy dibandingkan laju penjualan ritel pada kuartal 2019 yang tercatat 0,7% yoy.

"Sementara itu, meskipun trennya membaik, indeks kepercayaan konsumen pada periode kuartal ketiga tercatat -31,6% yoy dari akhir kuartal sebelumnya yang tercatat -33,7% yoy," katanya.

Selain itu, laju pertumbuhan nilai tukar petani pada kuartal kedua cenderung stabil dengan tercatat 0,13% yoy dari kuartal III tahun 2019 yang tercatat 2,23% yoy.

Pertumbuhan penjualan mobil mengalami kontraksi -55,0% yoy dari kuartal III tahun 2019 yang tercatat -10,4% yoy. Lalu, penjualan mobil yang mengalami pertumbuhan negatif, penjualan motor juga mengalami kontraksi -41,5% yoy dari kuartal III tahun 2019 yang tercatat -1,5% yoy.

Lalu, impor barang konsumsi sepanjang kuartal III tahun 2020 tercatat tumbuh -19,1% yoy dari periode yang sama tahun 2019 yang tercatat -7,8% yoy.

Pertumbuhan PMTB/Investasi pada 3Q20 diperkirakan mengalami kontraksi di kisaran -7,9% yoy dari kuartal sebelumnya yang tercatat -8,61%, dimana investasi bangunan dan non-bangunan cenderung masih terkontraksi.

Hal tersebut terindikasi dari pertumbuhan penjualan semen yang terkontraksi -10,5% yoy pada kuartal II tahun 2020, dari kuartal III tahun 2019 yang tercatat -1,8% yoy.

Kontraksi penjualan semen mengindikasikan investasi bangunan sepanjang periode Jul-September 2020 masih mengalami penurunan. Selain itu, investasi non-bangunan juga melambat terindikasi dari impor barang modal sepanjang kuartal ketiga 2020 tercatat terkontraksi -24,9% yoy dari kuartal III tahun 2019 yang tercatat -0,5% yoy.

Penjualan alat berat pada kuartal III-2020 pun juga tercatat terkontraksi -48,1%yoy dibandingkan periode yang sama tahun yang lalu yang tercatat -49,2% yoy.

Konsumsi pemerintah diperkirakan cenderung tumbuh positif pada kuartal III, yang didorong oleh peningkatan realisasi belanja K/L serta penyerapan anggaran PEN dibandingkan kondisi.