Ciptakan Temaga Kerja Berkualitas, Kemendikbud  Siapkan 188 Siswa SMK ke Jepang

AKM • Saturday, 19 Sep 2020 - 05:31 WIB

Jakarta- Memgirimkan Tenaga Kerja keluar negri yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan  menjadi prioritas untuk diperhatikan.. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan peningkatan kinerja lulusan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan siswa SMK untuk menjadi tenaga caregiver (perawat lansia) untuk bekerja di Jepang.

Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyiapkan lulusan SMK bekerja di Jepang. Lulusan SMK diberangkatkan dengan visa kerja Tukutegino/Spesifieid Skill Workker (SSW)

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto memyatakan sebanyak 188 Lulusan SMK akan disiapakan sebagaj tenaga caregiver di Jepang.

“Menyiapkam 188 lulusan SMK yang akam bekerja diJepang sebagai caregiver. 10 SMK yang telah berkontribusi untuk penyiapan tenaga caregiver," katai Wikan Sakarinto, dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (18 /9/ 2020).

Adapun 10 SMK itu datang dari berbagai provinsi. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Yogyakarta, hingga DKI Jakarta.

Sebelum diberangkatkan para lulusan diberikan program pelatihan tenaga kerja. Khususnya lulusan SMK pada bidang keahlian kesehatan.

"Pelatihan ini melibatkan beberapa lembaga pelatihan, antara lain Koba Mirai Japan. Peserta pelatihan akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus, yakni sertifikat bahasa Jepang setingkat dan Sertifkat Kompetensi Teknis Caregiver dari Prometric, yang keduanya merupakan syarat utama untuk bekerja di Jepang," jelas Wikan.

Wikan menjelaskan hal ini menjadi peluang bagi para pejuang dan pahlawan devisa dari SMK. Tidak hanya dalam bidang caregiver, tetapi juga bidang-bidang pekerjaan lainnya.

"Karena jumlah anak muda atau angkatan kerja mereka semakin berkurang, yang terus bertambah justru populasi pensiunan. Hal ini dapat menjadi peluang meraup devisa luar negeri melalui penciptaan tenaga kerja internasional yang terampil, kompeten, unggul dan berkarakter," pungkasnya. (AKM)