Sedikitnya 12 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Amerika Serikat

FAZ • Wednesday, 3 Jun 2020 - 15:51 WIB
Photo : Sindonews.com

JAKARTA – Sedikitnya 12 orang terbunuh dan ratusan lainnya mengalami luka-luka di tengah protes dan kerusuhan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pekan ini. Banyak di antara korban yang tewas dilaporkan adalah warga Afrika-Amerika.

Dilaporkan ABC, di antara korban yang tewas adalah seorang pensiunan polisi kulit hitam, David Dorn, yang ditemukan tak bernyawa di sebuah toko yang dijarah di St. Louis, Missouri. Menurut pihak berwenang, pria berusia 77 tahun itu ditembak oleh penjarah pada Selasa (2/6/2020).

 

frame frameborder="0" height="1" id="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" name="google_ads_iframe_/7108725/Desktop-Detail-Parallax_0" scrolling="no" style="box-sizing:border-box; border-bottom-width:0px; border-left-width:0px; border-right-width:0px; border-top-width:0px; padding-bottom:0px; padding-left:0px; padding-right:0px; padding-top:0px; vertical-align:bottom; width:545px" title="3rd party ad content" width="1"> Sementara di Indianapolis, Indiana, dua orang tewas dalam kerusuhan akhir pekan lalu, termasuk pengusaha kelab malam, Chris Beaty. Pria 38 tahun itu dilaporkan ditembak dekat apartemennya, pada malam yang sama dengan penembakan yang menewaskan seorang pemuda 18 tahun.

Seorang pria berusia 21 tahun terbunuh di pusat Kota Detroit, Michigan setelah seseorang melepaskan tembakan ke sebuah kendaraan saat protes. Menurut laporan polisi, pria itu sedang duduk di kursi pengemudi di sebuah tempat parkir bersama dua orang lainnya ketika seseorang melepaskan tembakan dan kemudian melarikan diri.

Demonstrasi memprotes kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tewas saat ditahan polisi pada Senin pekan lalu telah memasuki malam kedelapan. Protes yang bermula di Minneapolis, di mana Floyd tewas, telah menyebar ke kota-kota lain di berbagai wilayah dan negara bagian di AS.

Banyak dari demonstrasi tersebut berujung pada bentrokan, kekerasan, pembakaran dan penjarahan yang telah memaksa banyak kota memberlakukan jam malam dan mengerahkan pasukan Garda Nasional guna mencegah kekacauan lebih lanjut dan mengendalikan situasi.

Presiden AS, Donald Trump telah menyatakan akan menurunkan militer AS ke kota-kota yang tidak mengerahkan Garda Nasional untuk memadamkan kerusuhan.

(okezone.com)