Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi dan Penanganan Medis untuk Penyintas Erupsi Gunung Ruang

MUS • Monday, 22 Apr 2024 - 16:13 WIB

Sitaro - Pada Sabtu (20/4/2024) Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa cabang Sulawesi Utara tanggap turunkan personil guna evakuasi dan penanganan medis warga terdampak bencana erupsi Gunung Ruang di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. 

Diketahui Gunung Api Ruang meletus pada Selasa (16/4) malam yang berdampak pada Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang. 

Namun, merujuk pada laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pasca erupsi yang terjadi sejak Selasa-Rabu (16-17/4), dampak wilayah yang terkena material vulkanik Gunung Ruang semakin meluas, meliputi 10 desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. 

Adapun rincian desa/kelurahan di Kabupaten Sitaro yang terdampak erupsi Gunung Ruang di antaranya Pumpente, Laingpatehi, Mahangiang, Tulusan Barangka Pehe, Apengsala, Lesah Rende, Pahiama, Boto, Leseh dan Kelurahaan Bahoi serta Kelurahan Balehumara.

Melihat situasi yang terjadi di sekitar wilayah Gunung Ruang, DMC Dompet Dhuafa turut hadir mengevakuasi warga terdampak ke wilayah yang aman dan membantu penanganan medis untuk warga yang membutuhkan.

“Kami telah mengevakuasi serta memberikan penanganan medis kepada warga terdampak di Desa Apengsala, Kecamatan Tagulandang. Ada 18 orang penerima manfaat dalam giat yang kami lakukan ini,” tutur Fai Umarama selaku penanggung jawab Respons Erupsi Gunung Api Ruang DMC Dompet Dhuafa, dalam laporan tertulisnya. 

Mengingat material vulkanik Gunung Api Ruang yang terus menyebar, seperti hujan abu vulkanik disertai kerikil dan bebatuan, tim DMC Dompet Dhuafa juga mendistribusikan 300 buah masker guna mengantisipasi risiko gangguan ISPA. 

Dalam laporan tertulis di laman resmi BNPB, Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan upaya penanganan darurat bencana erupsi Gunung Ruang terus dilakukan oleh tim gabungan, menyusul dampak letusan gunung api yang berstatus ‘Awas’ level IV. 

“Kerugian materil atas dampak bencana ini meliputi kurang lebih 135 rumah di Kabupaten Sitaro, yang mana ada 363 rumah rusak, 2 gereja rusak dan 1 sekolah dasar rusak,” ungkap Abdul dalam laporan tertulisnya.