Jakarta - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Kamrussamad menyatakan ada beberapa aspek yang menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan terkait mudik.

"Kalau bicara mudik, kita melihat dari beberapa aspek, pertama adalah aspek Histori, bahwa mudik adalah sebuah tradisi yang mendalam di masyarakat Indonesia," ujar Kamrussamad, dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Peran DPR Pastikan Mudik Aman, Silaturahmi Nyaman' di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).

Kamrussamad juga menjelaskan signifikansi budaya yang melingkupi kegiatan mudik. Sebagai anggota DPR dari Dapil DKI Jakarta, ia menyadari pentingnya tradisi ini bagi masyarakat kota yang kerap merindukan momen berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

Dalam konteks ekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI ini mengungkapkan bahwa mudik memiliki dampak ekonomi yang besar, terutama dalam redistribusi sumber daya dari kota ke desa. 

"Perputaran ekonomi akibat dari mudik pada tahun 2023 mencapai 240 triliun rupiah," jelasnya. 

Hal ini, menurutnya, menunjukkan pentingnya peran kaum urban dalam memajukan perekonomian daerah. 

Selain itu, Kamrussamad juga membahas aspek teknis pengaturan mudik, termasuk dalam hal keselamatan perjalanan. 

"Pengaturan teknis ini harus ditangani dengan serius oleh Polri dan semua kementerian terkait," tegasnya. 

Dalam menghadapi risiko-risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan, Kamrussamad mendorong adanya keterlibatan lembaga-lembaga seperti Palang Merah Indonesia dan organisasi relawan.

Dia juga menyoroti pentingnya koordinasi antara pihak-pihak terkait, termasuk polri, pemerintah daerah, dan kementerian terkait lainnya. 

"Koordinasi yang baik antar semua stakeholder sangat diperlukan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para pemudik," ujarnya.

Sebagai kesimpulan, Kamrussamad menekankan pentingnya upaya bersama dalam memastikan kesiapan jalur mudik, baik di darat, udara, maupun laut.

“ Upaya bersama semua pihak diperlukan dalam memastikan kesiapan jalur mudik di semua sektor darat, laut dan udara,”  tandasnya.