Siapkan Generasi Muda Berkualitas, Pendidikan Vokasi Bukan Pilihan Kedua

AKM • Friday, 26 Jan 2024 - 21:22 WIB

Jakarta - Pendidikan Vokasi menjadi pilihan untuk mengembangkan kualitas dan ketrampilan pelajar.  Dengan bekal ini diharapkan menjadi sarana untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan, pendidikan vokasi dapat menyiapkan pelajar untuk masa depan, termasuk dunia kerja. Oleh sebab itu, pendidikan vokasi tidak hanya menjadi pilihan kedua dibandingkan pendidikan akademik.

"Pendidikan vokasi bukan pilihan kedua. Pendidikan vokasi memberikan bekal dan menyiapkan generasi muda untuk menyongsong masa depannya," kata Kiki dalam Lokakarya dan Ekspos Kinerja Kemitraan dan Penyelarasan Pendidikan Vokasi, di Jakarta, Kamis (25/1).

Kiki menjelaskan, sistem pendidikan vokasi tidak berada di belakang dunia kerja dan dunia industri (DUDI). Melainkan, selaras dengan DUDI.

Oleh karena itu, menurutnya, jika hanya mendengar kebutuhan DUDI saat ini, maka pendidikan vokasi akan ketinggalan. Utamanya, dalam merespons DUDI dan teknologi yang dinamis.

"Dengan kecepatan perubahan, tidak cukup, tidak bisa lagi seperti itu. Ketika industri sudah bergerak sampai sini, lalu pendidikan vokasi baru mau ikut," katanya.

Kiki memjelaskan pendidkan vokasi kurikulumnya bisa mencapai hingga 4 tahun  dan bisa tertinggal lagi jika tidak melakukan perbaikan.

"Pendidikan vokasi kurikulumnya 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, industrinya sudah sampai di sana, ketinggalan lagi. Mau kejar-kejaran sampai kapan," tanyanya.

Dia berharap, pendidikan vokasi tidak sekadar mengikuti dan mendengarkan industri. Untuk itu, pendidikan vokasi juga harus membuat dan mengarahkan arah perubahan.

"Tidak boleh lagi industri bikin A, lalu kita bilang 'oke', butuh SDM untuk bikin A. Perguruan tinggi vokasi, pendidikan vokasi, itu harus mulai melihat bagaimana kita membuat A yang lebih baik di masa depan dan melakukan perubahan di sana," tandasnya.