Jaminan Sosial di Indonesia Berkembang Pesat, Perlu Dilanjutkan

ANP • Thursday, 11 Jan 2024 - 22:17 WIB

JAKARTA  — Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), drg. Agus Suprapto, M. Kes, menyampaikan refleksi perjalanan 1 dekade penyelenggaraan jaminan sosial di Indonesia.

Refleksi dikemas dalam bentuk diskusi bertajuk Kaleidoskop Sistem Jaminan Sosial Nasional: “Refleksi 1 Dekade Penyelenggaraan Jaminan Sosial di Indonesia”, Kamis, 11 Januari 2024, di kantor Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta.

Hadir dalam diskusi ini yaitu Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti beserta Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Irawan Buntoro.

Dalam sambutannya, Agus Suprapto mengatakan penyelenggaraan jaminan
sosial di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat selama 1 dekade terakhir.

Setidaknya hal ini ditandai dengan meningkatnya cakupan kepesertaan, kualitas layanan, dan manfaat yang diberikan. Tren positif ini dinilai perlu dilanjutkan di masa mendatang.

Berdasarkan data DJSN, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia pada 2023 mencapai 96,3% atau telah melebihi target peta jalan 2023 (91%).

Selain itu, jumlah Peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia pada 2023 mencapai 42% sedikit di bawah target peta jalan 2023 (43,92%).

“Kita berharap jaminan sosial terus berlangsung di Indonesia dan memberikan manfaat bagi Indonesia untuk mendorong generasi emas ke depan,” ucapnya.

Tantangan Jaminan Sosial ke depan yang akan dihadapi adalah resiko kecelakaan kerja, perubahan segmentasi kepesertaan dari pekerja formal ke pekerja informal
(Portabilitas).

Selain itu, perlindungan jaminan sosial bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan
Penduduk Usia Lansia yang semakin meningkat, yang menurut proyeksi pada 2040 mencapai 19,9% dari total penduduk di Indonesia.

Agus Suprapto berharap agar tantangan-tantangan yang akan terjadi dapat diatasi melalui kerja sama dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan.