Ledakan Tungku Smelter ITSS, Senator ART: Catatan Buruk di Bidang Pertambangan

AKM • Wednesday, 27 Dec 2023 - 18:09 WIB

Jakarta - Kecelakaan kerja yang merenggut nyawa 13 pekerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, mendapat perhatian serius dari anggota DPD RI dapil Sulawesi Tengah Abdul Rachman Thaha.

Menurut anggota DPD RI yang karib disapa ART itu, peristiwa nahas di PT ITSS adalah salah satu catatan buruk dalam dunia ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di bidang pertambangan. 

Ia berharap kejadian serupa tidak berulang lagi di masa mendatang. 

"Saya sangat prihatin tentunya. Kepada keluarga dan kerabat korban yang meninggal dunia, saya mengucapkan turut berduka cita. Selain 13 korban meninggal dunia, ada puluhan pekerja lainnya mengalami luka-luka," kata ART  kepada Media dalam keterqngan Tertulis, Jakarta, Rabu (27/12).

Diketahui, PT TSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah. Ledakan tungku smelter nomor 41 pada Minggu pagi, terjadi saat tungku smelter itu sedang dalam perbaikan. 

Menurut ART, anggota Komite I DPD RI, sistem keselamatan kerja atau safety, harus menjadi skala prioritas bagi perusahaan pabrik pengolahan biji nikel (smelter) yang ada di Morowali. 

Tidak ada tawar menawar untuk hal satu ini. Sifatnya wajib. Jika tidak, ART mendesak agar perusahaan ditindak sesuai aturan yang berlaku. 

"Saya menekankan faktor keselamatan kepada perusahaan, apalagi perusahaan smelter. Salah satunya memenuhi alat pelindung kerja (APK). Jika ini lengah, cepat atau lambat, hal-hal tidak kita inginkan akan terjadi," warning senator kelahiran Palu 17 September 1979 ini. 

Kepada Kapolri dan Kementerian Tenaga Kerja RI, ia meminta segera turun ke lapangan. Silakan dilakukan investigasi secara mendalam, apa penyebab sesungguhnya ledakan di pabrik PT ITSS. Hal ini penting dilakukan, supaya ada tindakan pencegahan dan antisipasi di kemudian hari.

"Standar keselamatan intinya. Agar kedepan tidak ada lagi kejadian begini-begini. Sebagai perwakilan Polri di daerah, saya percaya Polda Sulteng akan bekerja secara profesional mengusut peristiwa di Morowali. Apa sebenarnya yang terjadi sehingga ada ledakan," ujar ART. 

Bila ditemukan ada unsur kelalaian perusahaan dalam peristiwa nahas itu, ART meminta perusahaan untuk diberi sanksi sesuai aturan ketenagakerjaan. Supaya ada efek jera dan juga pembelajaran bagi perusahaan lainnya. 

ART mengaku tidak anti investasi. Silakan investor datang berinvestasi di Sulawesi Tengah. Yang penting syarat-syarat administrasi dipenuhi dan komitmen terhadap pemberdayaan lokal. 

"Terkait peristiwa nahas di dapil saya ini, saya akan memintaterutama Komite I mengundang pihak-pihak terkait. Perlu digelar rapat dengar pendapat. Supaya ada masukan dan saran konkrit terhadap perusahaan yang masuk berinvestasi di Sulawesi Tengah," ungkapnya. 

Selain itu, ia juga berharap kepada pemerintah daerah untuk mengawal dan mengawasi pasca kejadian. Terutama pemberian santunan kepada keluarga korban meninggal, serta penanganan korban luka-luka. 

"Supaya jangan ada dua kali derita. Kepada pihak terkait yang ada di daerah, tolong diperketat penanganan pasca kejadian. Saya tidak ingin dengar ada hak keluarga korban tidak dipenuhi. Begitu pun korban yang sedang dirawat, tolong dipenuhi hak-haknya," tandas senator ART.