DRKI Tegaskan Komitmen Tingkatkan Daya Saing Rempah Indonesia

ANP • Monday, 18 Dec 2023 - 19:00 WIB

JAKARTA - Dalam upaya mengembalikan kejayaan rempah-rempah di dalam negeri, Dewan Rempah Kejayaan Indonesia (DRKI) melakukan pengukuhan pengurus pusat periode 2023-2027 pada Senin (18/12/2023).

Bertempat di Theater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, DRKI juga menggelar Kongres untuk membahas sejumlah program serta strategi kerja guna memperkuat eksistensi rempah-rempah Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

Ketua Umum DRKI, Cokorda Ngurah Agung Kusuma Yudha menegaskan, DRKI saat ini memiliki visi untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah dalam negeri dengan meningkatkan daya saing rempah di kancah dunia.

“Dulu zaman penjajahan rempah kita dicari di berbagai negara, mereka menjadi kaya karena rempah kita, kenapa kita juga tidak berusaha kaya dengan rempah kita sendiri?” tegas Ketua Umum DRKI, Cokorda Ngurah Agung Kusuma Yudha.

Ia menegaskan bahwa DRKI akan berusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai ibu rempah dunia.

Menurut Agung, Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu jenis tanaman, termasuk ragam tanaman rempah yang potensial untuk dimanfaatkan seluas-luasnya sebagai sumber pangan, obat-obatan serta kosmetik kecantikan bagi masyarakat Indonesia dan global.

Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, DRKI mendorong pemanfaatan rempah-rempah di dalam negeri di tengah merosotnya perdagangan rempah Indonesia, yang dianggap dapat merugikan perekonomian negara.

"Pemanfaatan rempah kita perlu untuk terus ditingkatkan dan terus dijaga, jangan sampai rempah kita hanya dimanfaatkan oleh asing," tegasnya.

Adapun pengukuhan pengurus pusat yang telah memiliki 15 DRKI Wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia itu dilakukan menyusul hari peringatan Rempah Nasional yang jatuh pada 11 Desember.

Dalam acara tersebut hadir pula Wakil Ketua I Bidang Organisasi Kelembagaan dan Pengembangan Wilayah, Mochtar; Wakil Ketua II Pemberdayaan Pengembangan Kompetensi SDM, Parlindungan Harahap; Dewan Pendiri dan Pengawas DRKI, Sunirman Mulyodiharjo; serta puluhan pengurus yang bersama-sama memotong tumpeng untuk meresmikan pengukuhan tersebut


Sebelumnya, rempah pernah menjadi komoditas utama hasil pertanian dan perkebunan sebelum Indonesia merdeka, Namun setelah Indonesia merdeka dominasi rempah sebagai komoditas ekspor utama menurun tergeser dengan komoditas pangan lainnya terkait dengan implementasi penguatan pangan. Beberapa jenis komoditi rempah Indonesia volume produksi dan ekspornya merosot, sebaliknya di beberapa negara tetangga volume produksinya meningkat, sehingga dominasi Indonesia dalam produksi dan ekspor komoditi tersebut tergeser oleh beberapa negara produsen baru. Sebagai contoh jenis komoditi yang merosot antara lain adalah lada, rempah, pala, vanili, kina, kunyit, jahe, dan tanaman rimpang, serta tanaman rempah lainnya.

Menyadari akan makin merosotnya perdagangan rempah Indonesia yang dapat merugikan perekonomian bangsa, maka para pelaku agribisnis rempah bertekad untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia dengan membangun lembaga atau perkumpulan, sebagai wadah yang menyatukan para pelaku agribisnis rempah nasional.