Peringati Sumpah Pemuda, Untar Gelar Upacara Hingga Pagelaran Tari Kolosal

AKM • Tuesday, 31 Oct 2023 - 11:37 WIB

Jakarta-  Dengan sarana  perkembangan teknologi, dapat mengikis nilai-nilai budaya Indonesia dengan mudah masuknya budaya dari luar. Rektor Untar, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., IPU, AE mengatakan hal menjadi tantangan luar biasa bagi generasi muda  Indonesia sebagai garda terdepan dalam melestarikan nilai budaya.

“Ini tantangan luar biasa besar bagi kita saat ini, hal-hal baru dari luar mudah membuai anak-anak muda sekarang yang seharusnya jadi garda terdepan sebagai generasi penerus untuk mempertahankan jati diri dan kekhasan budaya nusantara,” ujar Prof. Agustinus Purna Irawan, dalam peringatan hari Sumpah Pemuda di Kampus Untar Jakarta, Senin (30/10).

Selain upacara, peringatan hari Sumpah Pemuda ini juga di warnai kegiatan nonton bareng film pendek karya mahasiswa dan Pagelaran Tari Kolosal Budaya Nusantara 100 mahasiswa. Suguhan seni ini turut menggambarkan peran Untar dalam mengembangkan nilai-nilai keindonesiaan.  

“Ini supaya mahasiswa kita tidak hanya focus pada pembelajaran pendidikan saja, tapi juga harus mengenal budaya kita yang sangat luas. Kalau kita tidak angkat dan lestarikan, maka kita sendiri yang rugi. Oleh karena itu, kami mempersiapkan mhasiswa untuk mengenal budaya nusantara dan mudah-mudahan pada saat mereka jadi pemimpin nanti, mereka tidak melupakan budaya sendiri,” kata Rektor.

Prof. Agustinus Purna Irawan menambahkan, seharusnya perguruan tinggi atau lembaga pendidikan mengkombinasikan proses pembelajarannya dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat budaya.

“Karena kalau hanya pengetahuan saja tanpa budaya, ibaratnya tidak menyentuh ke hati nurani jadi itu tidak lengkap ya tidak seimbang. Kalau dikombinasikan maka tidak hanya pintar secara intelektual tapi juga pintar secara hati dan saya kira ini semua bisa diperoleh dari budaya,” ucapnya.  

Untuk itu, Untar memfasilitasi diantaranya aktivitas UKM atau unit kegiatan mahasiswa dan acara kampus lainnya diiringi dengan budaya silih berganti dari berbagai daerah. Hal itu menjadi strategi untuk secara paralel tidak hanya pembelajaran tapi juga pengembangan budaya dilakukan.

“Kita punya alat musik gamelan dan pernah mengadakan lomba karawitan, dan untuk peringatan hari Sumpah Pemuda hari ini kita adakan. tari Saman yang dibawakan 100 orang mahasiswa,” tandas Agustinus.