Komunitas Anak Muda Papua ini Bermitra dengan Pemda Bersihkan Ratusan Ton Sampah

ANP • Wednesday, 11 Oct 2023 - 14:03 WIB

JAKARTA - Siapa yang tidak kenal Pandawara Group, kelompok anak muda yang aktif membersihkan sungai dari permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan?. Saat ini, mereka sedang ramai dibicarakan karena ketegangan dengan pemerintah Sukabumi yang menamakan Pantai Cibitung sebagai pantai terkotor ke-4 di Indonesia. 

Meskipun demikian, Di Indonesia sendiri banyak sekali anak-anak muda yang melakukan aksi nyata perubahan, tetapi sayangnya bergerak dalam diam dan jarang terlihat oleh media di pulau Jawa.

Salah satunya adalah gerakan lingkungan yang berada di daerah timur Indonesia tepatnya di Biak Numfor, Papua. Gerakan tersebut dinamakan “Aksi Bersih Sampah” diinisiasi oleh Containder yang merupakan gerakan dalam membersihkan sampah untuk tidak lagi mengotori lingkungan. 

Gerakan ini sudah mengumpulkan 30 Ton sampah hanya dalam waktu satu bulan dan memiliki target sebanyak 150 Ton dalam waktu 5 bulan. Namun, berbeda dengan Pandawara group, Containder justru melakukan pendekatan yang berbeda dalam menangani permasalahan sampah. Mereka mengajak pemerintah daerah, Bank Sampah, Unilever dan masyarakat sekitar untuk saling membantu mengatasi masalah sampah, bahkan containder juga sudah menjadi mitra dari Archipelagic and Island States (AIS) Forum.

AIS Forum adalah sebuah forum internasional yang melibatkan negara-negara kepulauan sebagai bagian dari inisiatif global untuk mengumpulkan 51 negara kepulauan untuk berparisipasi aktif dan kolektif untuk mengatasi permasalahan di negara kelulauan seperti pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ketahanan terhadap perubahan iklim, polusi laut, manajemen darurat, dan peningkatan perikanan berkelanjutan.

“Gerakan Aksi Bersih Sampah merupakan langkah nyata kepedulian Containder dalam masalah persampahan di Indonesia, dan ini akan terus berlanjut dan terus menggandeng pemerintah serta seluruh stakeholder sampai target terpenuhi dan meluas ke secara nasional,” Tutur Indra Makalew, CEO Containder. 

Dalam Gerakan yg dilakukan di Papua ini, Containder bermitra dengan Unilever, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produk konsumen.

"Kami juga akan menggandeng beberapa perusahaan swasta, dan mereka menargetkan pengurangan emisi karbon dengan mendukung pengumpulan sampah oleh containder"

Adapun Containder menggandeng BUMN PT Surveyor Indonesia untuk melakukan penghitungan pengurangan karbon dari setiap sampah yang terkumpul dan diolah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Sebelumnya, Containder sudah melakukan Audiensi bersama Presiden Joko Widodo sebanyak dua kali. Pertama, pada hari Selasa (21/3/2023) dimana presiden sekaligus melakukan peresmian Papua Youth Creative Hub dan di Papua Street Carnival pada hari Jum’at, (7/7/2023) di area Kantor Gubernur Papua, Jayapura. Hal ini bertujuan dalam mendukung Indonesia melakukan kemajuan dari lini persampahan mulai dari timur Indonesia. 

Dalam gerakannya, Containder menggunakan teknologi Aplikasi yang terintegrasi dengan infrastruktur pengumpulan dan pengolahan sampah. Dengan sistem GPS-Tracking dan Real time monitoring system yang sangat bisa diandalkan untuk melakukan efisiensi sistem persampahan, Containder mengajak seluruh masyarakat ikut mengumpulkan sampah, tetapi juga memperoleh uang dari setiap sampah yang mereka kumpulkan.

Direktur Utama Containder, Indra Makalew, menyampaikan bahwa permsalahan sampah harus diselesaikan dengan cara kolaboratif. Harus ada kerja bersama antara penggiat anak muda, dengan pemerintah pusat dan daerah, perusahaan swasta, akademisi, serta masyarakat, bahkan media massa juga harus turut membantu dalam gerakan Aksi Bersih Sampah supaya perubahan yang dicapai dapat dilakukan secara maksimal.

“Perubahan lingkungan seperti Aksi Bersih Sampah sejatinya tidak harus selalu bersebrangan, berkompetisi antara pegiat anak muda indonesia dgn Pemerintah, atau gerak sendiri sendiri. Perubahan yang siginifikan dan maksimal dapat dicapai dengan kerja gotong royong bersama," ucapnya