AGI Gelar Konferensi Pertama Bahas Genetika Berkelanjutan untuk Pencegahan dan Pengobatan Penyakit di Indonesia

ANP • Saturday, 30 Sep 2023 - 19:05 WIB

JAKARTA - Teknologi genomik berkembang cepat. Dengan teknologi genomik bisa membuka rahasia hewan, tumbuhan.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Lucia Rizka Andalusia mengatakan, teknologi genomik tak saja bermanfaat bagi sektor kesehatan, tetapi juga sektor pertanian hingga peternakan.

“Penerapan teknologi dan praktik genetika yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan manusia dan ketahanan pangan di Indonesia,” tegas Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalusia
di sela-sela konferensi AGI di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). 

Ia mengatakan, pengembangan teknologi genomik harus diimbangi dengan regulasi. Karena di dalamnya ada aspek etik, legal yang harus diatur.

“Untuk pengembangan kami ada Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang mengatur teknologi genomik,” ungkapnya.

Dikatakan dia, pengembangan tersebut mulai dari pengumpulan data, hingga pemanfaatan teknologi. Di antaranya untuk pengembangan obat dan manajemen terapi.

“Dengan BGSi teknologi genomik di Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain. Kita akan kejar ketertinggalan ini dengan melakukan percepatan,” jelasnya.

Sebelumnya, Asosiasi Genomik Indonesia (AGI)yang diinisiasi Dr. dr. Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof Hera Sundoyo dan dr. Ariel Pradipta, Ph.D, akan menggelar Conference Asosiasi Genomik Indonesia yang pertama dengan menggusung tema besar "Sustainable Genetics for Health and Food in Indonesia: Innovation and Challenges", Sabtu (30/9/2023) di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan. 

Menurut Dr. dr. Ivan R. Sini, SpOG, konferensi ini adalah yang pertama dilakukan sejak AGI berdiri pada ada tanggal 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 8 September 2022. Dalam konferensi ini  para ahli dari berbagai bidang, termasuk kesehatan genetika dan keberlanjutan pangan dipertemukan untuk membahas kemajuan dan tantangan terkini di bidang genomik di Indonesia, baik dari perspektif teknologi maupun bisnis. 

Adapun tujuan dari Konferensi ini, adalah untuk mempromosikan AGI dalam komunitas genom, sekaligus untuk mengatasi tantangan-tantangan ini dan menjajaki peluang yang ditimbulkan oleh genetika berkelanjutan di Indonesia.

"Bidang genetika telah merevolusi cara kita memahami kesehatan manusia dan produksi pangan. Dengan kemajuan teknologi dan alat genetika, kami telah mampu mengidentifikasi penanda genetik yang berkontribusi terhadap risiko penyakit dan memahami faktor genetik yang memengaruhi kualitas dan keamanan pangan. Namun, kemajuan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan praktik genetika dan dampaknya terhadap lingkungan," katanya.

Di Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman genetik, genetika berkelanjutan semakin menjadi topik yang menarik. Genetika berkelanjutan, yang mengacu pada penerapan teknologi dan praktik genetika yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan manusia dan ketahanan pangan di Indonesia. Namun, genetika berkelanjutan juga memiliki tantangan tersendiri, seperti memastikan akses yang adil terhadap teknologi genetika dan mengatasi potensi risiko lingkungan yang terkait dengan modifikasi genetika.

Lebih lanjut dia menyebut, tema Konferensi yakni "Sustainable Genetics for Health and Food in Indonesia: Innovation and Challenges" atau Genetika berkelanjutan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit di Indonesia. Tema ini akan fokus pada penelitian terkini mengenai genetika berkelanjutan untuk pencegahan dan pengobatan penyakit di Indonesia yang meliputi:  Pengembangan pengujian genetik berkelanjutan, Penggunaan informasi genetik berkelanjutan untuk mempersonalisasi pengobatan dan Identifikasi genetik berkelanjutan terhadap faktor risiko penyakit lokal.

Konferensi ini dilakukan selama satu hari penuh, terdiri dari pidato utama dan sesi pleno. Pembicara utama akan diundang untuk mempresentasikan kemajuan terkini dalam genetika berkelanjutan dan penerapannya pada kesehatan dan pangan di Indonesia. Sesi pleno akan fokus pada tema-tema spesifik tersebut.

AGI pun berharap, Konferensi ini dapat mendorong kolaborasi interdisipliner, menumbuhkan ide-ide penelitian baru, dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di antara para peneliti, pembuat kebijakan, dan perwakilan industri. Selain itu, juga akan menyediakan platform untuk diseminasi temuan penelitian baru dan identifikasi kesenjangan penelitian dan arah masa depan. Pada akhirnya, konferensi ini bertujuan untuk memajukan genetika berkelanjutan untuk kesehatan dan pangan di Indonesia demi kepentingan negara dan dunia.