Sido Muncul Perkuat Jaringan Kemitraan Dengan Serahkan PO Rp 450 Juta Untuk Poktan Rempah

MUS • Saturday, 30 Sep 2023 - 16:56 WIB

Kuningan – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk semakin memperkuat jaringan kemitraan dengan para petani rempah, dengan diwujudkan dalam pemberian Purchase Order (PO) senilai total Rp450 juta.

Purchase Order (PO) senilai total Rp450 juta diserahkan kepada dua kelompok tani (poktan) asal Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah.

PO tersebut diserahkan dalam kegiatan Launching Pusat Layanan Usaha Terpadu – Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM) di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) PLUT KUMKM Kuningan, Jl Panawuan, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (27/9).

Kegiatan yang digelar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) itu diikuti oleh seluruh pegiat UMKM dan PLUT se-Indonesia secara daring dan luring.

Adapun sejumlah kelompok UMKM yang turut meramaikan dan menampilkan produk unggulannya berasal dari Kuningan, Cirebon, Indramayu, Majalengka, serta wilayah lain yang bertetangga dengan Kabupaten Kuningan.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, Sido Muncul merealisasikan penyerahan PO itu sebagai komitmen untuk membantu para petani, koperasi dan UKM.

Selain itu, juga membantu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan standar mutu kualitas bahan dengan penerapan kegiatan pasca panen, serta pengelolaan ketersediaan dan pendistribusian hasil bahan yang memenuhi standar mutu Sido Muncul.

Sidomuncul berkomitmen menindaklanjuti kerja sama dengan Kemenkop-UKM, baik kerja sama antara perseroan dengan pelaku usaha UKM dan petani rempah di berbagai daerah yang tergabung dalam Koperasi dengan difasilitasi Kementerian Koperasi UKM.

“Kami menyambut baik dan telah menindaklanjuti gagasan Menkop-UKM Teten Masduki. Kerja sama itu meliputi pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan standar mutu kualitas bahan dengan penerapan kegiatan pasca panen,” ujar Irwan.

Komitmen itu, tutur Irwan, untuk membantu para petani rempah agar dapat mengembangkan produknya. Sido Muncul terjun langsung membantu apa yang menjadi permasalahan dari petani rempah selama ini.

Sementara itu, Manager Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul, Bambang Supartoko menuturkan, penyerahan PO tersebut merupakan bentuk komitmen Sido Muncul untuk terus memperkuat jaringan UMKM petani tanaman rempah dan obat.

“Kedua poktan tersebut sudah melewati tahapan panjang bertahun-tahun dari pendampingan awal, pembinaan, peningkatan mutu kualitas produk, serta ketentuan-ketentuan lainya,” tutur Bambang.

Bambang menambahkan, poktan yang mendapatkan PO dari Sido Muncul merupakan Kelompok Tani Subur Agung Sejahtera asal Kabupaten Karanganyar yang diketuai Sugiono (55) dan Kelompok Tani Kridoyuwono asal Kabupaten Banyumas yang diketuai Sodirin Firdaus (40).

Kelompok Tani Subur Agung mendapatkan PO senilai Rp100 juta untuk produk kunyit dan jahe, sedangkan Kelompok Tani Kridoyuwono mendapatkan PO senilai Rp350 juta untuk produk kapulaga.

Berdasarkan catatan riset Bambang, kedua poktan tersebut merupakan mitra yang memiliki progres baik dan berkembang pesat. Poktan binaan Sodirin Firdaus, misalnya, berhasil menggerakkan ratusan petani Banyumas untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kapulaga di atas lahan 70 hektare. Bahkan, mereka saat ini tengah melangsungkan proses pembebasan seluas lahan 50 hektare untuk area penanaman baru.

“Dengan pola kerja sama ini, mitra petani mendapatkan keuntungan pasar atau penyerapan, kepastian jumlah, dan tentunya kepastian harga. Sementara, Sido Muncul mendapatkan keuntungan lewat jaminan mutu bahan baku yang sudah standar, serta kepastian pasokan dan harga,” ujarnya.

Bambang menuturkan, skema atau pola kemitraan tersebut efektif untuk memotong rantai pasokan yang cukup panjang. Sebab, di lapangan, banyak pemasok yang mendapatkan bahan baku dari sumber yang tidak diketahui asalnya.

“Bahkan, Kemenkop UKM bersama Sido Muncul berkomitmen untuk memotong rantai pasok agar lebih efisien dan memberikan nilai tambah bagi para petani. Konsekuensinya, petani harus terus meningkatkan mutu,” ujarnya.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, program PLUT dapat memberikan manfaat besar dalam membangkitkan perekonomian nasional.

“Bahkan sistem pengembangan, penguatan jaringan, dan kemitraan sebagai urat nadi PLUT dapat menjadi contoh untuk kota dan kabupaten lain,” tuturnya.

Pihaknya menginisiasi penguatan jaringan kemitraan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi. Misalnya, ada beberapa pelaku usaha mikro yang mendapatkan fasilitas pendampingan sekaligus kerja sama dengan perusahaan-perusahaan off-taker.

“Contohnya, Sido Muncul. Model kemitraan petani dengan Sido Muncul ini sangat baik karena dari data, para pelaku UMKM yang bisa naik kelas adalah mereka yang mempunyai jaringan, baik dari sisi bahan baku, produksi, maupun pemasaran,” ujar Arif. (APb)