Ahli UI Sebut Keseimbangan Mikrobiota Saluran Cerna Penting Untuk Jasa Kesehatan Anak

FAZ • Saturday, 30 Sep 2023 - 09:01 WIB

Jakarta - Mikrobiota saluran cerna merupakan kumpulan dari berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, yang hidup di saluran cerna. Jumlahnya bahkan lebih banyak dibandingkan sel tubuh manusia dan memiliki peran yang sangat penting untuk kesehatan anak.

Direktur Indonesian Medical Education and Research Institute Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (IMERI FKUI), Prof. Badriul Hegar, MD, Ph.D, Sp.A(K) menyampaikan bahwa kajian mengenai mikrobiota saluran cerna yang dikaitkan dengan kesehatan saluran cerna maupun kesehatan anak secara keseluruhan, terus meningkat dan hasilnya juga menjanjikan.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil kajian mikrobiota saluran cerna. Gangguan keseimbangan mikrobiota saluran cerna adalah penyebab penyakit, bukan sebaliknya. Komposisi dan kompleksitas mikrobiota saluran cerna bayi berbeda pada setiap situasi, sehingga menyulitkan peneliti mengambil sebuah kesimpulan.

Meski telah banyak kajian yang dilakukan, tetap masih banyak gap yang belum terjawab oleh para peneliti. IMERI FKUI sebagai pusat riset untuk berkontribusi menjawab gap yang ada melalui peneliti-penelitinya. Salah satunya, lewat acara ilmiah “research sharing”, yaitu Real World Evidence: “From Research to Clinical Practice on Biotics.”

Prof. dr. Jan Knol selaku Special Professor of Intestinal Microbiology at the Wageningen University, yang juga sebagai Director of the Gut Biology & Microbiology Platform Danone Nutricia Research, the Netherlands, dalam presentasinya menjelaskan bahwa saluran cerna merupakan tuan rumah dari 70-80% sel kekebalan dan mikrobiota, keduanya mendukung kekebalan tubuh maupun tumbuh kembang manusia.

“Sejak awal kehidupan, mikrobiota saluran cerna mudah sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti makanan, lingkungan dan juga cara kelahiran,” ujar Prof. dr. Jan Knol.

Prof. dr. Jan Knol menambahkan bahwa metode persalinan dapat menentukan jenis mikrobiota yang nantinya akan menghuni usus anak. “Pada proses kelahiran, anak akan terkena paparan pertama dengan komunitas mikrobiota maternal (vagina, feses, ASI, mulut dan kulit) yang akan mempengaruhi kematangan usus, perkembangan metabolik dan imunologi serta konsekuensi status kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.

Sementara Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., menyampaikan bahwa “Awal kehidupan hingga usia 3 tahun merupakan jangka waktu penting pada anak untuk mengembalikan profil mikrobiota menjadi seimbang. Intervensi sedini mungkin untuk memastikan keseimbangan mikrobiota anak terjaga dengan baik sangatlah penting untuk tumbuh kembangnya seperti dengan memberikan ASI Eksklusif segera setelah bayi lahir dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Melihat hal ini, Danone Specialized Nutrition Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi para orang tua dalam memastikan tumbuh kembang si kecil optimal melalui serangkaian edukasi, tak terkecuali seputar topik pentingnya keseimbangan mikrobiota pada anak.

Salah satu contohnya adalah hasil penelitian yang dilakukan dalam beberapa studi klinis mengenai manfaat sinbiotik untuk membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota saluran cerna, termasuk studi oleh Chua dan tim yang dipublikasikan di Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition tahun 2017, studi Lay dan tim yang dipublikasikan di BMC Microbiology tahun 2021, dan studi Wang dan tim yang dipublikasikan di jurnal Nutrition tahun 2021.”