Gempa Maroko: Korban Tewas Lampaui 2.100 Orang, Pengungsi Kekurangan Makan dan Minum

MUS • Monday, 11 Sep 2023 - 12:14 WIB

Pencarian orang hilang akibat gempa bumi berkekuatan M 6,8 yang mengguncang Maroko pada Minggu, (10/9/2023) terus berlanjut di desa-desa terpencil negara Afrika utara itu, sementara jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 2.100 jiwa dan kemungkinan akan terus meningkat.

Banyak orang menghabiskan malam ketiga di tempat terbuka setelah gempa dahsyat itu terjadi pada Jumat, (9/9/2023) malam. Para pekerja bantuan menghadapi tantangan untuk menjangkau desa-desa yang terkena dampak paling parah di High Atlas, sebuah pegunungan terjal di mana pemukiman seringkali terpencil dan banyak rumah hancur.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi 2.122 orang dan 2.421 orang terluka, lapor TV pemerintah. Maroko mengatakan pihaknya mungkin menerima tawaran bantuan dari negara lain dan akan berupaya mengoordinasikannya jika diperlukan.

Gempa juga menyebabkan kerusakan terhadap warisan budaya Maroko, dengan media lokal melaporkan runtuhnya sebuah masjid bersejarah yang penting pada abad ke-12. Gempa tersebut juga merusak sebagian kota tua Marrakesh, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.

Di Moulay Brahim, sebuah desa 40 km selatan Marrakesh, warga menggali dengan tangan untuk mengeluarkan mayat-mayat dari bawah puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa. Setidaknya 25 jenazah telah dibawa ke klinik terdekat sementara beberapa korban yang tewas telah dimakamkan.

Seorang penduduk, Yassin Noumghar, (36), mengeluhkan kekurangan air, makanan dan listrik, dan mengatakan sejauh ini dia hanya menerima sedikit bantuan pemerintah.

Dengan banyaknya rumah yang dibangun dari batu bata lumpur dan kayu atau semen dan balok angin, struktur bangunan mudah runtuh. Ini adalah gempa bumi paling mematikan di Maroko sejak 1960 ketika gempa tersebut diperkirakan menewaskan setidaknya 12.000 orang.