Sido Muncul Dorong Pengembangan Pariwisata di Kota Semarang

LAN • Saturday, 26 Aug 2023 - 14:45 WIB

SEMARANG – Beberapa tahun terakhir ini pembangunan destinasi wisata Kota Semarang mengalami peningkatan, meski masih terdapat sejumlah potensi wisata memerlukan pembenahan.

Kondisi itu, mendorong Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan destinasi wisata di Kota Semarang. Irwan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata di Kota Semarang agar menjadi destinasi wisata yang mampu menyedot wisatawan domestik maupun mancanegara.

Bahkan Irwan mengundang puluhan tokoh dari berbagai profesi, seperti akademisi, pelaku bisnis, pelaku budaya, hingga pegiat pariwisata untuk ikut membawa perubahan wisata di Kota Semarang lebih maju.

Irwan mengatakan pariwisata menjadi salah satu sektor yang strategis dikembangkan, guna meningkatkan pembangunan di Kota Semarang. Sejumlah objek wisata masih memerlukan revitalisasi agar mampu menjadi daya tarik wisatawan.

“Sektor Pariwisata sangat strategis, selain dapat menyedot wisatawan baik domestik maupun mancanegara juga menjadi incaran para investor. Bahkan investor akan semakin berminat menanamkan modalnya di Kota Semarang, “ ujar Irwan di Semarang, belum lama ini.

Tidak dipungkiri memang pembangunan Kota Semarang, salah satunya merupakan hasil dari partisipasi pelaku usaha di sektor pariwisata, selain sektor industri, perdagangan dan jasa. Letak Kota Semarang pun cukup strategis.

Irwan menuturkan, Kota Semarang kaya potensi wisata yang dapat lebih dikembangkan lagi. Tidak hanya wisata religi, tetapi wisata berbasis alam pegunungan maupun pesisir pantai.

Berbagai potensi wisata Kota Semarang itu, tutur Irwan, harus disajikan secara genuine, asli, apa adanya sebagai sebuah kearifan lokal.

Irwan juga mengajak para pengelola obyek wisata, pegiat seni dan masyarakat secara bergandengan bersama mengembangkan sektor wisata di Kota Semarang dan sekitarnya.

“Kita akan terus mendorong para seniman agar bisa lebih inovatif dengan menciptakan kreasi-kreasi baru dan bisa bersinergi dengan pengelola obyek wisata untuk menampilkan pertunjukan maupun pagelaran kesenian,” tutur Irwan.

Irwan berharap dengan adanya pertunjukan kesenian tradisional di tempat-tempat wisata dapat meningkat perekonomian lokal, bahkan warga senang, seniman senang, pedagang juga ikut senang serta kunjungan wisatawan lokal pun meningkat.

“Kota Semarang ini sangat kaya dan sangat potensial untuk menjadi seperti Bali. Di sini komplit, ada wisata alam, pegunungan dan laut, ada wisata religi semua agama, punya aneka kuliner khas yang lezat, ada Kota Lama dengan gedung-gedung tua bersejarah, ada aneka budaya Jawa, Melayu, Arab, Cina, ada wayang kulit hingga wayang potehi, yang sangat potensial untuk menggaet banyak wisatawan,” ujarnya.

Menurutnya, jika potensi wisata itu dapat dikembangkan optimal, akan menjadi banyak pilihan bagi wisatawan mancanegara. Potensi wisata di wilayah Kota Semarang diharapkan bisa turut mengangkat perekonomian warga.

“Jangan di pusat Kota saja yang menjadi perhatian pengembangan sektor wisata. Kawasan Barat seperti Mijen, Gunung Pati juga harus menjadi perhatian, sekaligus untuk memecah keramaian bukan hanya di pusat Kota,” tuturnya.

Sido Muncul berkomitmen mendukung dengan perkembangan wisata di Kota Semarang, bahkan akan diwujudkan dengan membangun sejumlah Hotel, di antaranya 3 hotel berbintang 5 yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Klipang dan di Jalan Ahmad Dahlan di depan RS Telogorejo, dari sebelumnya telah membangun Hotel Tentrem, hotel Chanti dan Hotel Candi.

Selain itu, di kawasan pabrik Sido Muncul juga segera dibangun Museum Jamu. Bahkan setiap bulan ada wisatawan mencapai 12.000, dan tiap tahun 140.000 orang untuk melihat agrowisata dan melihat produksi jamu.

Tidak hanya itu, Irwan juga merencanakan bakal membangun fasilitas berbagai sarana olahraga di antaranya Tentrem Sport Center, Tentrem Tenis Academi, Tentrem Sport Hotel di Klipang, Semarang Timur yaitu delapan lapangan tenis hardcourt indoor, empat lapangan tenis gravel indoor, enam lapangan tenis hardcourt outdoor, satu stadium tenis dengan kapasitas 2.300 penonton yang dilengkapi fasilitas Gym yang lengkap untuk olah raga tenis dan driving range 52 bay.

Menurutnya, Semarang bisa jadi center kegiatan tenis Indonesia. Stadium yang ada juga bisa digunakan untuk turnamen badminton, basket, juga konser musik bertaraf nasional dan internasional.

“Saya sudah siapkan lahan seluas 8 hektare di daerah Klipang, Semarang timur yang rencananya akan kami jadikan Sport Center. Desainnya sudah ada, nanti ada 17 lapangan tenis dan berbagai fasilitas olahraga lainnya, yang akan terintegrasi dengan kawasan museum, perumahan, hotel dan apartemen. Harapannya nanti bisa menambah daya tarik masyarakat atau wisatawan dari luar daerah untuk berkunjung ke Kota Semarang,” ujarnya.

Sementara itu, Pengusaha dan Ketua Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata) Harjanto Halim menyambut baik gagasan Irwan Hidayat.

“Harus ada blue print untuk mengembangkan wisata Kota Semarang agar lebih terintegrasi di semua sektor,” tutur Harjanto Halim,

“Kita beri nama saja ini sebagai Gerakan Semawis, gerakan Semarang untuk Pariwisata,” ujarnya. Halim menilai, potensi wisata Semarang luar biasa kaya dan didukung kemajemukan masyarakatnya yang berlangsung secara alami.

“Kita ingin membuat pariwisata dimana jangan sampai penduduk lokal hanya jadi tontonan, tapi menjadi bagian dari keseharian, bagian dari pariwisata. Harus dibangun kenyamanan dan keamanan bagi turis saat berjalan kaki di trotoar jalan, misalnya,” tutur Halim.

Senada Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menambahkan, pembangunan pariwisata yang berkualitas sangat penting untuk diwujudkan dalam rangka ikut mendorong peningkatan kinerja pembangunan Kota Semarang.

Menurutnya, sektor pembangunan pariwisata harus menjadi perhatian para pemangku kebijakan. Dia berharap kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, swasta dan lembaga harus kuat, dalam upaya mewujudkan pembangunan kepariwisataan yang berkualitas di Kota Semarang.

“Dukungan infrastruktur yang memadai, pengelolaan sampah, air dan sarana transportasi sangat dibutuhkan hingga diharapkan ke depan jika mampu menyedot wisatawan tidak terjadi sampah berserakan, trotoar, ruang publik dan lainya rusak dan tak memadai,” ujar Arnaz.

Arnas menuturkan, meski sejumlah daerah tujuan wisata belum sepenuhnya memiliki kelengkapan infrastruktur yang mendukung, dengan kualitas SDM pariwisata yang berkualitas diharapkan tetap mampu menarik wisatawan.

Potensi sektor pariwisata, lanjutnya, harus mampu dimanfaatkan dan ditingkatkan dengan berbagai upaya, sehingga mampu ikut mendukung peningkatan kinerja perekonomian serta menyerap banyak tenaga kerja. (APb)