Sido Muncul Bersama Kemenkop-UKM Berkomitmen Kembangkan Rantai Pasok Bahan Baku Jamu

LAN • Sunday, 20 Aug 2023 - 16:51 WIB

UNGARAN– PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UKM) berkomitmen bakal membantu para petani herbal, dan UMKM di berbagai daerah.

Komitmen itu ditandai dengan kunjungan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki ke Pabrik Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, belum lama ini.

Tak hanya meninjau pabrik, Teten dan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat juga secara simbolis memanen tanaman stevia yang kini sedang dikembangkan di Green House Sido Muncul. Stevia merupakan tanaman herbal dengan rasa manis dengan kadar gula rendah.

Teten dan Irwan juga menggelar dialog dengan para petani, koperasi dan pelaku UKM di Agro Wisata Sido Muncul, sebagai upaya untuk bisa melahirkan kemitraan antara industri dan pemasok bahan baku.

Irwan mengatakan Sido Muncul menyambut positif Ide Menteri Koperasi & UKM Teten Masduki untuk membantu para petani, koperasi dan UKM di bidang pelatihan, pendampingan dan riset tanaman jamu.

Selain itu, juga membantu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan standar mutu kualitas bahan dengan penerapan kegiatan pasca panen, serta pengelolaan ketersediaan dan pendistribusian hasil bahan yang memenuhi standar mutu Sido Muncul

Sidomuncul berkomitmen akan menindaklanjuti ide Menkop Teten Masduki itu, baik kerja sama antara perseroan dengan pelaku usaha UKM dan petani rempah di berbagai daerah yang tergabung dalam Koperasi dengan difasilitasi Kementerian Koperasi UKM.

“Kami menyambut baik dan segera menindaklanjuti gagasan Menkop Teten Masduki. Kerja sama itu meliputi pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, peningkatan standar mutu kualitas bahan dengan penerapan kegiatan pasca panen,” ujar Irwan.

Komitmen itu, tutur Irwan, untuk membantu para petani rempah agar dapat mengembangkan produknya. Sido Muncul akan terjun langsung membantu apa yang menjadi permasalahan dari petani rempah selama ini.

“Kami berdua dapat ide, salah satu tujuan pak menteri ke Sido Muncul adalah bagaimana agar Sido Muncul ini dapat berpartisipasi membantu koperasi atau UKM. Satu, tentang proses produksi, kami kan punya fasilitas, kami akan mendampingi petani dan UMKM. Kedua kami juga akan membantu, kalau UMKM punya produk kami bantu teknisnya, nanti bisa dilakukan uji stabilitas di tempat kami dengan fasilitas kami. Ketiga kami punya laboratorium tanaman rempah Sido Muncul yang melalukan riset tanaman,” tutur Irwan.

Irwan menambahkan, hasil riset tanaman rempah itu nantinya akan dibagikan kepada petani atau UMKM agar bisa dikembangkan. Irwan ingin benih-benih rempah jamu berkualitas yang berhasil diciptakan juga bisa dinikmati oleh para petani.

Tidak hanya itu, Sido Muncul juga mengembangkan beberapa jenis tanaman rempah melalui Green House yang kini sudah mampu membuahkan hasil. Bahkan beberapa jenis tanaman rempah yang dilakukan uji coba penanamannya berhasil tumbuh menggembirakan dan sudah mulai dipanen.

Green House dan Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul ini dioperasikan untuk menciptakan rempah-rempah berkualitas yang ada di Indonesia seperti Lempuyang, Jahe dan Kapulaga juga untuk pengembangan tanaman Jahe, Kunyit, Kencur, Stevia, Mentha dan tanaman rempah lainnya.

“Kami meriset tanaman-tanaman misalnya, benihnya lebih mulia, kami juga melakukan silang tanaman. Benih-benih jahe, benih-benih stevia, kami akan bagikan ke petani atau lewat koperasi. Komitmen kami ini kami lakukan supaya kami bisa dimaanfatkan boleh orang lain, oleh UMKM,” ujar Irwan.

Irwan berharap, sinergi ini akan dapat membantu para petani dan UMKM agar lebih maju dan berdaulat, termasuk UMKM bisa naik kelas.

“Kami nanti juga akan membagikan data mesin-mesin packaging, pengering dan lainnya yang dibutuhkan para petani dan UKM melalui Kemenkop-UKM, karena mesin packaging kami punya, datanya komplit sesuai kapasitas produksi,” tutur Irwan.

Pihaknya tidak bisa bekerja sendiri untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar sehingga perlu memperbanyak jaringan khususnya para produsen bahan baku jamu yang biasanya berasal dari para petani ataupun pelaku UKM dalam wadah koperasi.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menuturkan, nantinya kebutuhan bahan baku jamu Sido Muncul akan dipasok para petani yang ikut dibantu dalam program ini. Sebagai pemasok rempah Sido Muncul para petani ini memiliki sejumlah kelebihan yang akan membantu peningkatan produk mereka.

Teten berharap Sido Muncul dapat membangun kerja sama dengan para petani dan UKM lebih banyak untuk turut serta dalam pembangunan rantai pasok Industri.

Teten menambahkan saat ini kemitraan strategis pelaku UKM dengan usaha besar masih sangat kecil. Sementara rasio partisipasi UKM yang masuk dalam rantai nilai global (global supply chain) juga relatif kecil.

“Kemitraan antara pengusaha besar dan kecil kalau kita dorong tentu akan mampu mendongrak ekspor sehingga ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Menurutnya, pelaku UKM akan memperoleh berbagai manfaat yang besar apabila bisa masuk dalam rantai pasok industri seperti peningkatan produktifitas dan peningkatan daya saing usaha. Kemudian pelaku UKM akan mendapat kepastian pasar dengan harga jual yang stabil karena adanya offtaker.

“Setelah para pelaku UMK dihubungkan ke rantai pasok atau offtaker seperti PT Sido Muncul dari sisi permodalan mereka akan semakin mudah mendapatkan akses modal seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), termasuk dari perbankkan baik BRI dan lainnya” tutur Teten.

Teten pun menyampaikan apresiasinya kepada Sido Muncul yang peduli dan aktif mendukung pengembangan UMKM Indonesia melalui program kemitraan.

Menurutnya, kerja sama kemitraan ini menjadi upaya untuk memperkuat posisi UMKM tanah air, terutama di sektor industri jamu.

“Saya sangat mendukung kemitraan ini berarti perusahaan besar juga punya misi untuk mengajak supplier dan distributornya ikut tumbuh dan berkembang. Ini juga menjadi harapan pemerintah bahwa UMKM dapat terintegrasi dengan industri,” ujarnya.

Teten mengatakan kemitraan rantai pasok bagi pelaku usaha mikro dapat meningkatkan produktivitas, transfer teknologi dan pengetahuan, kepastian pasar dengan harga jual stabil, hingga adanya nilai tambah produk.

Melalui sinergi ini, Sido Muncul dan Kemenkop-UKM juga akan melakukan pembinaan dan pengembangan usaha mikro melalui pelatihan, bimbingan, pendampingan, serta dukungan terhadap fasilitas proses produksi pasca panen hingga distribusi pemasaran. (APb)