Staf Khusus Presiden dan Menko Polhukam Berkomitmen Jaga Integritas Papua dalam NKRI

ANP • Thursday, 4 Apr 2024 - 07:43 WIB

Jakarta -- Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar dan Menteri Koordintor Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI Marsekal TNI (Pun.) Hadi Tjahjanto berkomitmen untuk berkolaborasi terus menjaga keamanan dan stabilitas Papua di bawah kedaulatan NKRI. Hal ini menjadi pokok diskusi utama dalam audiensi Stafsus Presiden dengan Menko Polhukam Selasa (2/04) di Gedung Utama Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan audiensi ini, Billy Mambrasar didampingi para Asisten Staf Khusus Presiden, yang disambut langsung oleh Menko Polhukam didampingi para Deputi. Menko Polhukam memberikan apresiasi kepada Stafsus Presiden asal Papua ini atas kerja kerasnya mendorong percepatan pembangunan Papua berbasis kesejahteraan yang digalakkan oleh Billy Mambrasar selama hampir lima tahun masa jabatannya.

“Dalam perjalanan hampir lima tahun ini, satu hal yang menjadi konsentrasi kami adalah permalasahan sumber daya manusia, baik di Papua sendiri maupun di daerah terluar lainnya. Itulah mengapa, inovasi-inovasi yang kami bawa, semua mengacu pada pengelolaan dan pembinaan SDM, mulai dari Yayasan Kitong Bisa Foundation (Kitong Bisa Foundation/KBF), Manajemen Talenta Pemuda Nasional (MANTAP) bersama Dirjen Otda Kemendagri,  Petani Milenial bersama Kementan, Sistem Aspirasi Nyata Desa Indonesi (SINDI) bersama Bappenas,  dan Papua Youth Creative Hub bersama BIN dan PUPR, yang juga akan dibangun di beberapa titik lainnya,” ucap Billy saat berdialog dengan Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

Billy Mambrasar yang selama ini juga bermitra dengan berbagai kementerian dan lembaga dalam membangun Papua ini pun meminta masukan dan arahan dari Menko Polhukam Hadi Tjahjanto yang baru dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara 21 Februari 2024 lalu. 

“Apa yang dilakukan Mas Billy dan teman-teman ini sudah tepat sasaran. Pendekatan kita untuk menjaga Papua harus dimulai dari SDM. Selain itu, diperlukan juga pendekatan dari tanah dan masalah pertanahan,” ucap Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.

“Tanah dalam arti begini. Perang suku sering terjadi salah satunya karena perebutan tanah adat. Penyewaan tanah adat oleh investor asing juga dapat menjadi polemik di ujung jika tidak ada kejelasan kepemilikan tanah. Oleh sebab itu, saat saya (sebagai Menteri) ATR BPN kemarin, saya urus benar-benar penyerahan sertifikat tanah adat untuk masyarakat adat Papua,” terangnya lagi.

Hadi juga melanjutkan, “Selain sertifikasi tanah adat, perlu ada juga yang mendesain tata ruang, Jadi setiap lahan di kota/kabupaten jelas peruntukan dan penggunaannya, tidak ada lagi lahan tani yang dibangun gedung dan lain sebagainya. Kalau ada tata ruang yang benar, otomatis akan mendorong perekonomian daerah, kita minimalisir adanya penyalahgunaan lahan.”

“Saya titip, program Petani Milenial yang sudah berjalan tadi harus terus dikawal bersama. Sepeti nanas, marikisa dan keladi dari Wamena itu kualitasnya luar biasa baik, hingga diekspor itu nanas. Itu yang perlu dioptimalkan,” ucapnya lagi.

“Satu hal lagi yang perlu kita kawal sungguh-sungguh adalah Dana Otsus. Bagaimana cara membuka kerannya agar sampai ke bawah, terdistribusikan sebagaimana mestinya. Saya senang kalau diskusi sama anak muda seperti ini, semangat dan energinya besar,” kata Jenderal kelahiran Malang ini.

Menanggapi hal ini, Billy menghaturkan terima kasih dan apresiasi kepada Menko Polhukam. “Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Menko yang telah berkenan meluangkan waktu untuk berdiskusi hari ini. Sampai kapanpun Papua adalah bagian tidak terpisahkan dari NKRI dan itu yang kita jaga serta perjuangkan bersama. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kita saksikan langsung komitmen dan perhatian besar terhadap Papua. Sampai hari ini, Pak Jokowi tercatat sudah melakukan kunjungan kerja ke Papua sebanyak 17 kali,” kata putra Papua pertama yang berhasil lulus dari Harvard ini.

“Saya secara pribadi sebagai anak Papua, maupun sebagai Staf Khusus Presiden yang membidangi daerah terluar salah satunya, juga berterima kasih kepada Pak Jenderal yang sejak dari masa jabatan sebagai Menteri ATR BPN, telah memberikan perhatian yang luar biasa untuk Papua. Di sisa waktu masa jabatan ini, kami siap meningkatkan sinergi dengan Kemenko Polhukam untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Papua, sejauh yang kita bisa,” tutup Billy Mambrasar.