Upaya Pemerintah Atasi Masalah Papua Diapresiasi

FAZ • Thursday, 3 Aug 2023 - 19:57 WIB

Jakarta - Berbagai upaya  pemerintah pusat dalam atasi berbagai masalah di Papua menjadi sorotan sekaligus menuai apresiasi. Pengamat muda yang juga  Ketua Umum Milenial Muslim Bersatu (MMB) Khairul Anam menyatakan bahwa pemerintah terus menjaga komitmen terhadap pembangunan di Papua menghadapi berbagai masalahnya , terakhir  dalam keadaan krisis disebabkan cuaca ekstrem dampak El Nino

"Pertama, kami mengapresiasi Wapres KH. Ma'ruf Amin yang turun langsung hampir satu minggu mengawal program pembangunan di Papua. Hal itu dapat mengakselerasi dan menjamin bahwa pembangunan di Papua berjalan lancar," kata Anam.

Diketahui Wapres Ma’ruf Amin melakukan beberapa kunjungan kerja mulai dari peresmian proyek strategi nasional hingga memberikan bantuan sosial. Salah satu kunkernya adalah ke PT Freeport Indonesia di Fakfak Papua Barat, Jumat (14/7). Dia mengatakan bahwa PT Freeport Indonesia akan segera membangun pabrik pemurnian.

Keesokan harinya, Wapres meresmikan lima proyek strategis saat mengunjungi Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, pada Sabtu (15/7). Kelima proyek strategi ini direncanakan mulai dikerjakan pada tahun ini.

Menyinggung hal tersebut, Anam menyatakan bahwa pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin tetap on the track mencanangkan proyek strategi nasional di tanah Papua. “Pemerintah pusat punya komitmen yang sama terhadap pembangunan Papua. Tidak berubah. Hal itu ditunjukkan dengan hadirnya Presiden atau Wapres yang bergantian melakukan kunjungan kerja di Papua. Tidak hanya sehari, tapi beberapa hari, bahkan bisa seminggu,” kata Anam.

Selain itu, Anam mengapresiasi langkah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang berupaya menyelesaikan tunggakan Beasiswa Unggul Papua. Seperti yang ditegaskan oleh Wamen John Wempi Wetipo, Anam berharap tunggakan tersebut dapat diselesaikan paling lambat tanggal 11 Agustus 2023 dan memastikan pendanaan untuk melanjutkan studi tetap terjamin.

“Saya juga mengapresiasi kinerja Wamen John Wempi Wetipo yang melakukan rakor hingga 24 kali bersama Kepala Daerah se-Papua. Mulai tingkat Bupati/Walikota hingga Gubernur.”

“Upaya ini penting demi menjamin keberlangsungan para pelajar yang berasal dari Papua tetap menyelesaikan masa studinya dan kembali pulang untuk mengabdi di kampung halamannya masing-masing,” terang Anam.

Anam juga berharap agar masalah ini tidak berlarut-larut karena terdapat 3.171 mahasiswa penerima beasiswa SUP di 6 provinsi. Adapun provinsi-provinsi itu diantaranya: Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.

Anam pun menyoroti usaha pemerintah menyalurkan bantuan ke Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

“Alhamdulillah kini pemerintah bisa memasok bahan makanan ke sana. Terima kasih kepada Mendagri, Pak Tito yang intens berkomunikasi dengan PJ Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk dan Bupati Puncak Willem Wandik. Sehingga dua pejabat daerah tersebut lantas berkomunikasi dengan pemimpin gereja dan tokoh adat di wilayah sekitar kelaparan terjadi,” sambung Anam.

Dalam pandangan Anam, komunikasi lebih lanjut dengan tokoh pemuka agama di Papua menjadi sangat penting. Pasalnya mereka menjamin terutama pesawat komersial sipil boleh masuk, sehingga pesawat untuk menyuplai pangan sudah bisa masuk.

“Saya kira untuk mengatasi masalah kemanusiaan, semua pihak harus mengenyampingkan soal politik. Problem kemanusiaan harus disimpan di atas segala-galanya,” jelas Anam.

Diketahui Sedikitnya 7.500 warga terancam jiwanya akibat bencana kelaparan di Papua. Sejauh ini, sudah lima orang dewasa dan satu bayi akibat bencana yang disebabkan kekeringan dan dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah itu.

Terkait hal tersebut, Anam mengajak semua pihak untuk bahu-membahu membantu masyarakat Papua yang sedang dilanda bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Beruntung kita punya Presiden seperti Pak Jokowi yang menjamin distribusi makanan hingga tersalurkan di dua distrik tersebut,” tutup Anam.