Percepat Trnaspormasi PAUD, Indonesia Gandeng Negara ASEAN

AKM • Tuesday, 25 Jul 2023 - 20:59 WIB

Jakarta - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan momen penting bagi pola perkembangan anak. Diperlukan suatu metode atau kurikulum pembelajaran agar anak tumbuh kembang dengan pengetahuan dan ketranpilan yang dibutuhkan.

Indonesia menggandeng dan melakukan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk menguatkan komitmen bersama dalam mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal ini untuk memantapkan perannya sebagai ketua ASEAN ke-5.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PDM) Iwan Syahril mengungkapkan pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek komitmen memprioritaskan PAUD dengan melakukan modifikasi kurikulum secara konsisten agar responsif terhadap perkembangan zaman.

"Kemendikbudristek juga konsisten menyusun metode pembelajaran bervariasi, serta membuka peluang kolaborasi yang melibatkan sektor swasta," kata Dirjen Iwan Syahril dalam Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Selasa (25/7)

Dialog kebijakan ini digelar bersamaan dengan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak atau 3rd International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting 

Iwan mengharapkan konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas.

"Bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” ujar Iwan di hadapan para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara untuk Indonesia, serta ratusan delegasi. 

Dia berharap semua akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN.

Sementara itu, Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Prof. Vina Adriany  menjelaskan dalam konferensi internasional tersebut dibahas 5 topik bahasan pada sesi pararel. 

Mulai seputar Pendidikan Pengasuhan Anak Universal dan Transisi ke Pendidikan Dasar, Pengaruh Lokal & Global pada PAUD, PAUD Holistik dan Terintegrasi, Membangun Ketahanan PAUD, hingga Pendidikan Pengasuhan Anak.

Di sela konferensi, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry menjelaskan perkembangan filantropi dalam mendukung pengembangan anak usia dini (PAUD). 

Menurut dia Filantropi terkini sudah mengalami perubahan. Setidaknya ada 4 perubahan strategi filantropi era dahulu dan masa kini. Pertama, dari pemberian amal  berubah fokus pada dampak. 

Kedua, dari terfragmentasi menjadi penyelarasan untuk skala besar dan dampak jangka Panjang. Ketiga, dari bekerja sendiri menjadi kolaboratif atau memobilisasi berbagai jenis pendanaan (pemerintah, organisasi filantropi, lembaga pembangunan dan sektor swasta).

Keempat, dari dukungan keuangan saja menjadi pengembangan kapasitas dan bantuan Teknis. Perubahan strategi filantropi ini turut memengaruhi program utk anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang optimal.

Secara umum, Dialog Kebijakan dan Konferensi Internasional PAUD ditujukan untuk mendorong perlunya penguatan program transisi PAUD ke SD sebagai upaya mengurangi mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah oleh situasi pandemi Covid-19.  

Sebagai informasi, enyelenggaraan Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN dan Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak yang berlangsung 25-26 Juli 2023 ini, merupakan hasil kerja sama antara Kemendikbudristek bersama  Sekretariat ASEAN, SEAMEO CECCEP,  Tanoto Foundation, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC).