Program Pendidikan Guru Penggerak Wujudkan Pemimpin Sekolah dan Inovasi Pembelajaran

ANP • Saturday, 8 Jul 2023 - 18:24 WIB

JAKARTA - Dinas Pendidikan mengadakan kegiatan Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7 dari DKI Jakarta yang dipusatkan di SMK Negeri 24 Jakarta, hari ini, Sabtu (8/7/2023). Program tersebut telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi DI Yogyakarta mendapat tugas untuk melaksanakan Lokakarya 7. Program Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak.

Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Muhammad Roji mengatakan, Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7 dari DKI Jakarta terdapat sekitar 352 orang, yang tersebar di 5 wilayah kota. Menurutnya, lokakarya untuk wilayah Jakarta Timur dipusatkan di SMK Negeri 24 Jakarta, Jakarta Utara dipusatkan di SMA Yakobus Kelapa Gading, Jakarta Barat dipusatkan di Masjid Hasyim Asyari Cengkareng, dan Jakarta Selatan dipusatkan di SMA Negeri 70 Jakarta, dan Jakarta Pusat di SMP Negeri 7 Jakarta.

"Sesuai dengan program dari Kemendikbud, kegiatan Guru Penggerak angkatan ke-7 ini adalah kegiatan Lokakarya yang terakhir dengan tema "Panen Hasil Belajar". Tahun lalu, kami juga mengadakan acara ini dan telah menjadi Guru Penggerak angkatan 5 di tahun 2022. Mudah-mudahan di tahun 2024 akan menyusul adik kelasnya, yaitu calon Guru Penggerak angkatan ke-8 untuk DKI Jakarta," tegas Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Muhammad Roji di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).

Ia berharap, guru-guru penggerak ini adalah untuk dapat memberikan kualitas pelayanan dan pembelajaran yang lebih baik lagi, yang berfokus kepada pembelajaran kepada peserta didik. Menurutnya, pentingnya Guru Penggerak adalah untuk memberikan pemahaman profil pelajar Pancasila.

"Selain itu, juga memberikan pembelajaran yang bersifat pelayanan kepada siswa didik sehingga diharapkan kualitas mutu pendidikan, khususnya dalam bidang numerasi dan literasi dapat terus meningkat." katanya.

Muhammad Roji mengatakan, proses seleksi Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) sangat ketat meliputi, pendaftaran secara online, portofolio hingga wawancara. Menurut Roji, sesuai dengan Permendikbud No. 40 Tahun 2021 bahwa Guru Penggerak ini diharapkan ke depan dapat menjadi pemimpin pembelajaran di sekolah yang diproyeksikan dapat menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, atau jabatan lainnya.

Selain itu, katanya, Guru Penggerak mewujudkan proses pembelajaran yang memiliki banyak inovasi, seperti membuat konten-konten pembelajaran terkini, membuat media pembelajaran yang dapat menarik daya minat belajar siswa, sehingga dapat menjadi agen perubahan di sekolah masing-masing.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) DKI Jakarta, Acep Mahmudin mengakui, Program Pendidikan Guru Penggerak luar biasa dan sangat berbeda dengan periode sebelumnya. Ia mengatakan, program tersebut telah menghasilkan banyaknya keterampilan, inovasi, dan potensi dari seluruh calon pemimpin di sekolah.

"Saya melihat luar biasa dan sangat berbeda dengan periode sebelumnya. Saya melihat adanya keterampilan, inovasi, dan potensi dari seluruh calon penggerak itu ditampilkan, baik di stand dan acara pembukaan yang masih sedang berlangsung," kata Acep Mahmudin.

Menurutnya, program itu sangat bermanfaat bagi para guru. Mereka, katanya, harus dapat bergerak, tergerak, dan menggerakkan, karena tidak semua guru dapat melakukan inisiatif seperti ini. Acep menjelaskan, para pendidik ini mendapat arahan dari para pengajar praktik dan fasilitator, sehingga mereka diberi keleluasaan untuk mengaktualisasikan diri, jika nantinya menjadi kepala sekolah atau pengawas.

"Saya melihat yang pertama adalah inisiatif dari para guru. Sesuai dengan istilahnya sebagai Guru Penggerak, berarti ia harus dapat bergerak, tergerak, dan menggerakkan. Tidak semua guru dapat melakukan inisiatif seperti ini. Bagaimanapun juga, para guru akan mendapat arahan dari para pengajar praktik dan fasilitator sehingga mereka diberi keleluasaan untuk mengaktualisasikan diri jika seandainya menjadi kepala sekolah atau pengawas sudah tahu apa saja prosedur yang harus dilalui," kata Acep yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SMAN 21 Jakarta tersebut.

Ketua Penyelelnggara Nunik Sukeksi dari BBGP DI Jogjakarta mengungkapkan bahwa, selain teori-teori kepemimpinan dan teori lainnya, calon Guru Penggerak dapat belajar mengenai paradigma baru pendidikan ke depan yang menyenangkan, serta diferensiasi dan kreatifitas yang berbeda bagi masing-masing guru.

"Saya yakin jika para calon Guru Penggerak melengkapi hal-hal tersebut, mereka dapat mengambil ide-ide lain yang baru dari para guru dan siswanya," tegasnya.

Kegiatan Lokakarya Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7 dari DKI Jakarta yang dipusatkan di SMK Negeri 24 Jakarta, hari ini juga diisi dengan acara kelas diskusi panen hasil belajar hingga pameran hasil belajar dari masing-masing peserta. Hadir dalam acara tersebut Pejabat Disdik DKI Jakarta, Kepala Sekolah, Pengawas, Fasilitator, Komunitas Belajar dan Para Guru.