Kebijakan Saudi: Jemaah Transit di Madinah Wajib Istirahat Satu Malam 

MUS • Thursday, 15 Jun 2023 - 23:10 WIB

Madinah - Kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk memastikan jemaah haji cukup beristirahat, membuat pemerintah Indonesia mengubah rencana perjalanan kuota tambahan. 

Semula 24 kloter tersebut langsung diberangkatkan ke Mekah setibanya di Bandara Amir Mohammadbin Abdul Aziz. Kini mereka diinapkan lebih dahulu di Madinah. 

Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ali Machzumi, mengemukakan hal itu, ketika ditemui di Hotel Front Taibah, Madinah, Kamis (15/6/2023). 

"Menurut informasi dari Kantor Urusan Haji di Jeddah memang kondisi jemaah yang sudah terbang sekitar 9 jam dari Indonesia, sehingga pemerintah Arab Saudi memberikan ketentuan untuk satu malam jemaah haji diistirahatkan atau ditransitkan di Kota Madinah," papar Ali. 

Meski ada perubahan rencana perjalanan tersebut, PPIH menjamin pemenuhan layanan jemaah secara penuh, mulai dari transportasi akomodasi, katering, hingga bimbingan ibadah.

Ali pihaknya mempersiapkan hotel-hotel untuk tempat para jemaah kuota tambahan transit. 

Ia mengakui tidak mudah menyiapkan penginapan bagi para jemaah tersebut karena kondisi hotel di seputaran Masjid Nabawi rata-rata dalam kondisi penuh. Wilayah seputaran Nabawi disebut sebagai wilayah Markaziyah. 

"Tentu kami akan menyiapkan sebaik-baiknya untuk jemaah haji. Kalau nanti di kemudian hari 1-2 hari ke depan apabila kondisinya di Markaziyah sudah tidak memungkinkan, kita akan carikan hotel di tempat lain yang sekiranya layak dan nyaman untuk jemaah haji kita," papar Ali. 

Pada hari pertama kedatangan kloter kuota tambahan di Madinah hari ini, Kamis (15/6), hanya ada satu kloter yang tiba, yakni kloter 21 embarkasi Balikpapan (BPN-21). 

Kloter tersebut mengangkut 275 jemaah ditambah 2 petugas kloter. Mereka diinapkan di Hotel Front Taibah yang terletak hanya sekitar 50 meter dari pelataran Masjid Nabawi. 

Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Abdillah, mengatakan sebanyak 75 petugas disiagakan untuk melayani jemaah kloter-kloter kuota tambahan yang transit di Madinah. Pasalnya, PPIH harus memperpanjang operasional pelayanan yang semula dijadwalkan rampung pada 16 Juni mendatang. 

"Kami menyiapkan petugas untuk melayani konsumen dari Daker Madinah kemudian transportasinya, bimbingan ibadah nya juga pengamanan dan perlindungan jemaah, termasuk petugas untuk layanan lansia dan layanan di Bir Ali," ujarnya. 

Para jemaah kuota tambahan mendapat layanan katering sedikitnya tiga kali sebelum pemberangkatan ke Mekah. Seperti halnya jemaah gelombang pertama yang singgah 8-9 hari di Madinah, jemaah kuota tambahan akan mengambil miqat untuk melaksanakan ihram di Masjid Bir Ali. 

Diakui Abdillah, kebijakan Arab Saudi yang cukup mendadak diinformasikan membuat para jemaah BPN-21 sudah memakai kain ihram dari embarkasi. Hal itu sesuai imbauan petugas. 

Meski demikian, hal itu tidak mengganggu prosesi ibadah dalam berihram karena mereka belum melafalkan niat. Mereka baru akan berniat ihram di Masjid Bir Ali. 

Sejauh ini, terdapat 24 kloter jemaah kuota tambahan yang dijadwalkan tiba untuk transit di Madinah. Kloter-kloter yang membawa total 6.848 jemaah dan petugas itu tiba secara bertahap hingga 23 Juni. 

Mereka ditransitkan ke Madinah karena lalu lintas penerbangan untuk kedatangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, terlampau padat.