Hati-hati, Jemaah Lansia Rawan Terserang Infeksi Paru di Tanah Suci

MUS • Thursday, 8 Jun 2023 - 19:35 WIB

Makkah - Musim haji 1444H/2023M menjadi penyelenggaraan haji pertama setelah pandemi covid-19 dengan kuota normal dan tanpa pembatasan umur. Konsekuensinya, jumlah jemaah lanjut usia (lansia) tahun ini melonjak, hingga sepertiga dari total jemaah yang diberangkatkan Indonesia. 

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), untuk memastikan jemaah lansia dapat menjalani rukun imannya yang kelima dengan nyaman dan aman. 

Dari sisi kesehatan, jemaah lansia perlu mendapat perhatian khusus. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dr. Arfik Setyaningsih Sp.PD mengatakan kondisi kekebalan atau daya tahan tubuh lansia berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

 BACA JUGA: Jemaah Indonesia Gelombang Kedua Mulai Masuki Bandara Jeddah

Perubahan imunitas jemaah lansia dapat dipengaruhi oleh proses penuaan, banyaknya penyakit kronis atau penyakit penyerta dan faktor eksternal seperti stres, kelelahan, dehidrasi, dan penyesuaian iklim. 

Ini pula yang menyebabkan jemaah haji lansia rentan terkena penyakit selama di tanah suci. Terutama infeksi paru-paru, yang sejauh ini menjadi penyebab terbanyak jemaah dirawat di KKHI Makkah. 

Selain itu, kata dr. Arfik, penyakit kronis yang diderita jemaah lansia seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung, stroke, atau pikun/demensia dapat memperburuk kondisi lansia yang mengalami infeksi paru. 

BACA JUGA: Resmi! Pelunasan Bipih Kuota Tambahan Dibuka 8-12 Juni 2023

"Untuk penanganan infeksi paru pada lansia, dokter geriatri akan berkolaborasi dengan dokter spesialis paru, dan spesialis lainnya  jika ada penyakit kronis lain untuk menetapkan tujuan terapi kepada pasien tersebut. Contohnya saat terjadi infeksi paru-paru maka akan kami berikan antibiotik, obat batuk, oksigenasi dan lain-lain,” ujarnya. 

Gejala infeksi paru pada lansia tidak spesifik berupa batuk karena masalah perubahan imunitas. Pada lansia keluhan umumnya dapat diawali dengan penurunan nafsu makan, lemas, kurang energik, tidak mau berinteraksi atau menyendiri, sering jatuh, rasa dingin, gangguan kencing, nafas terasa berat, mudah lelah, mendadak lupa bahkan penurunan kesadaran. 

“Beberapa pasien lansia yang kami rawat tidak selalu batuk namun hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, pasien terkena infeksi paru-paru,” ucap dr Arfik..