Papua - Pegunungan Muman yang berada di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen Propinsi Papua ternyata menjadi tempat favorit bagi pencinta kopi, karena bisa menikmati kopi sembari melihat keindahan alam Pegunungan Muman dari Bukit Mamara.
Perkebunan kopi yang berada di Kampung Ambaidiru District Kosifo ini sudah ada sejak tahun 1950. Jonathan Karobaba petani kopi setempat menyampaikan bahwa kebun kopi tersebut peninggalan Belanda. Dikerjakan oleh masyarakat lokal dengan jenis kopi Robusta. Menurut Jonathan, kopi yang biasa berada di dataran rendah tersebut oleh Belanda dipindahkan ke dataran tinggi dan ternyata berhasil dengan cita rasa yang nikmat.
" Kebun Kopi ini dimulai tanam tahun 1950, lima tahun setelah merdeka. Itu ditanam oleh para pengelola perkebunan yang berasal dari Belanda dan mengajak orang lokal. Sehingga hingga saat ini bisa bertahan " ujar Jonathan.
Luasa lahan perkebunan kopi yang mencapai 50 hektare tersebut dikerjakan oleh sekitar 400 petani yang merupakan penduduk asli di Kampung Ambaidiru. Mereka sejauh ini masih mengelola secara tradisional. Sehingga produksinya tidak bisa melimpah seperti awal tanam. Jonathan menuturkan pada awal tanam baru panen bisa mencapai 20 ton. Namun saat ini panen hanya mencapai 5 ton. Hal ini terjadi karena tidak ada peremajaan tanaman dan tidak ada pendampingan.
"Itu menjadi masalah yang sempat kita alami. Tapi saat ini sudah ada pendampingan lagi oleh Pemkab Yapen sehingga hasil panen meningkat. Bahkan pemkab berencana membuat homestay di Bukit Mamara" lanjut Jonathan
Bagi Pemkab Kepulauan Yapen, Kebun Kopi di Kampung Ambaidiru menjadi aset yang berharga untuk dikembangkan. Sekda Pemkab Kepulauan Yapen Erni Renny Tania menyampaikan bahwa upaya pembangunan jalan menuju kampung kopi Ambaidiru sudah dilakukan. Jarak tempuh yang mencapai lebih dari 100 km tersebut bisa ditempuh selama 1 jam. Sebelumnya butuh waktu sekitar 6 jam untuk sampai ke lokasi tersebut.
"Pemkab Kepulauan Yapen telah membangun fasilitas untuk menuju Ambaidiru. Termasuk jalan yang melalui kawasan pegunungan. Biasanya jarak tempuh bisa lebih dari 3 jam. Namun saat ini hanya butuh 1 jam untuk sampai ke lokasi" ujar Mama Erni panggilan akrab Sekda Kabupaten Kepulauan Yapen.
Erni berharap ke depan akan banyak wisatawan yang hadir untuk menikmati wisata di Kepulauan Yapen. Tidak hanya keindahan alam Yapen yang alami namun juga Kopi Robusta Kampung Ambaidiru yang mempunyai rasaa khas sebagai kopi pegunungan Papua.
"Bagi penikmat kopi pasti akan penasaran dengan kopi Ambaidiru. Rasanya khas dan kuat dan punya ciri sendiri, termasuk wanginya. Silakan coba dan nikmati kopi dan keindahan alam Kepulauan Yapen Papua" pungkas Erni.