Gus Islah Bahrawi Beberkan Dugaan Motif Pelaku Penembakan di Kantor MUI

LAN • Wednesday, 3 May 2023 - 19:51 WIB

Jakarta – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Gus Islah Bahrawi membeberkan dugaan motif pelaku penembakan di Kantor MUI yang terjadi pada Selasa, 2 Mei 2023. Ia menyebut bahwa pelaku bukanlah berasal dari jaringan teroris akibat ciri-ciri dan kesiapan pelaku dalam melakukan aksinya.

“Kemungkinan bukan jaringan karena biasanya kalau jaringan punya mapping yang lebih matang dan menggunakan senjata rakitan. Sedangkan, pelaku menggunakan senjata air softgun. Sepertinya ini inisiatif dan tujuan pribadi,” Papar Gus Islah kepada Radio MNC Trijaya dalam program Hot Topik Pagi, Rabu (3/4/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa pelaku dengan nama Mustopa (60) ini telah memiliki catatan kriminal sejak lama. Pertama, ia pernah berusaha merusak jendela kantor DPRD agar dipertemukan Presiden SBY, kemudian berlanjut agar dipertemukan pula dengan Presiden Jokowi. Kedua kasus ini masing-masing membuatnya dituntut penjara selama tiga bulan.

Motif ini, kata Gus Islah, diduga karena ia mengaku telah mendapatkan bisikan dari Nabi Muhammad SAW bahwa ia merupakan Nabi. Ia mengaku bisikan ini didapatkan sebanyak dua kali, yaitu di tahun 1982 dan 1992. Mustopa ingin mendapatkan pengakuan tersebut dari Presiden.

Kegagalan atas usahanya itu, membuat ia berharap pada MUI sebagai satu-satunya lembaga yang dapat memberikannya gelar tersebut. Oleh karena itu, Mustopa kerap mengirim berbagai surat ke Kantor MUI, namun tidak digubris ataupun difasilitasi.

“Kalau dilihat dari track recordnya, dia ini ingin diakui sebagai nabi dan dia percaya bahwa MUI satu-satunya lembaga yang dapat memberikan gelar itu. Makanya, ketika tidak difasilitasi, dia merasa kecewa,” Jelas Gus Islah.

Menurutnya, penyidik juga akan memiliki dugaan yang sama dengannya bahwa pelaku bukanlah orang yang sepenuhnya waras (ODGJ). Hal ini ditandai dengan isi surat-surat yang dikirimkan dan kesiapannya dalam melakukan aksi.

“Kalau teroris, nggak mungkin dia bawa kartu identitas di dalam tasnya. Teroris akan selalu meminimalisir identitas. Selain itu, penggunaan senjata ini juga bukan ciri-ciri teroris,” Tukas Gus Islah

Lebih lanjut, Gus Islah meyakini bahwa pelaku tidak ditunggangi siapapun mengingat alasan-alasan yang telah disebutkan di atas. (Atha)