Balik Kerja Bareng, BPKH Lepas Ratusan Pemudik Asal Jawa Tengah Kembali ke Jabodetabek

MUS • Sunday, 30 Apr 2023 - 07:51 WIB

Semarang - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar program Balik Kerja Bareng 2023 bagi pemudik untuk kembali ke Jakarta dengan gratis. Program yang digelar pada 29-30 April 2023 ini menargetkan 2.650 peserta, pada hari ini, Sabtu 29 April 2023, para pemudik yang diberangkatkan berjumlah 1.450 serentak dari 3 kota dengan rincian 450 peserta dari Surabaya, 500 peserta dari Semarang, dan 500 peserta dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dari Semarang, telah diberangkatkan 10 bus dengan jumlah 500 peserta dari masjid Agung, Jawa Tengah, Sabtu, (29/4).

Perjalanan para pemudik kembali ke daerah perantauannya, dilepas secara simbolis oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang diwakili Asisten Administrasi Sekda Jateng, Muhammad Arif Sambodo, anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati, dan jajaran Polda Jawa Tengah.

Anggota Pelaksana BPKH, Sulistyowati menyempatkan diri menyapa dan berdialog dengan pemudik di dalam bus. ’’Buat pak sopir, tolong hati-hati di jalan. Pastikan semua penumpang tiba di tujuan dengan selamat,’’ pesannya.

Para penumpang dari Jawa Tengah akan turun di beberapa titik, yakni Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Baranangsiang, dan Terminal Poris.

Sulistyowati berharap, program Balik Kerja Bareng BPKH dapat membantu pemudik mengurangi pengeluaran transport untuk kembali ke Jabodetabek. Sebab banyak pemudik sudah kehabisan uang, karena tabungannya terkuras untuk tiket mudik dan keperluan berlebaran di kampung halaman.

’’Pada momentum hari raya idul fitri 1444 Hijriah ini BPKH bekerja sama dengan Baitul Maal Muamalat (BMM) memberikan fasilitas mobilisasi balik gratis kepada umat Islam yang mudik ke kampung halaman, dengan harapan dapat membantu meringankan biaya perjalanan mereka,’’ kata Sulistyowati saat melepas peserta Balik Kerja Bareng 2023 di Semarang.

Ia memastikan program ini tidak sepeserpun menggunakan dana haji yang disetor jemaah. ’’Sumber biaya yang digunakan adalah hasil pengelolaan investasi dana abadi umat. Bukan dari setoran haji jemaah,’’ tegasnya.

Namun Sulistyowati menekankan, dana yang digunakan untuk program kemaslahatan, hanya dari hasil pengelolaan. ’’Dana pokoknya tetap utuh, tidak tersentuh,’’ ujarnya. (APb)