Jakarta - Kementerian Agama memberi atensi khusus pada jemaah haji lanjut usia tahun ini, yang jumlahnya bertambah menjadi 67.000 orang atau sekitar 30% dari total jemaah haji Indonesia sebesar 221 ribu jemaah. 

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief mengatakan besarnya jumlah jemaah lansia tak lepas dari situasi 3 tahun terakhir, dimana Indonesia tidak bisa memberangkatkan jemaah dengan kuota normal akibat pandemi Covid-19. 

"Kita sudah 3 tahun belum memberangkatkan jemaah dengan kuota normal 221 ribu jemaah, alhamdulillah tahun ini kita mendapatkan kuota normal," kata Hilman usai membuka Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat malam (7/4/2023).

BACA JUGA: Buka Bimtek Petugas Haji, Dirjen PHU: Hibahkan Diri untuk Layani Jemaah!

"Oleh karena itu kami harus menyiapkan petugas secara lebih matang dari segi wawasannya, keterampilan, tenaga dan dedikasinya karena memang tantangan tahun ini cukup besar. Ada konfigurasi jemaah jumlah lansia yang cukup banyak hampir 20-30% (dari total jemaah)," tambahnya. 

Kata Hilman, jemaah tertua yang akan diberangkatkan haji tahun ini berusia di atas 100 tahun. Para jemaah lansia akan diverifikasi terlebih dulu kondisi kesehatannya oleh Kemenkes, sebelum diputuskan layak atau tidak berangkat ke Saudi. 

"Tertua ada 105 tahun, ada beberapa. Akan ada cek kesehatan nanti, apakah bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, bisa berangkat dengan syarat tertentu, atau tidak layak berangkat itu nanti Kemenkes yang menentukan," tuturnya. 

Karenanya Hilman mengingatkan para petugas peserta Bimtek untuk siap-siap bekerja keras. "Tidak ada yang berleha-leha, tidak ada yang tenang-tenang. Tantangannya berat! " pungkas dia.