Menjadi Cerdas di Era Digital

ANP • Thursday, 30 Mar 2023 - 23:03 WIB

JAKARTA - H. Lodewijk F Paulus selaku Angota Komisi I DPR RI dalam webinar Aptika Kemkominfo menyebutkan Era Digital adalah zaman di mana teknologi digital telah merubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. Selain itu, teknologi digital juga hadir demi menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar bisa lebih lebih praktis. Mudah dicerna oleh kita sekalian. Bagaiamna perkembangan era digital, mungkin kita ingat awal tahu 60an awal kita mengalami perkembangan komputer dimana yang kita ingat print komputer masih menggunakan dot tik. Selanjutya lahirnya internet, intenet ini juga dilihat secara kasar adalah sesuatu yang bisa memudahkan kita berkomunikasi dan lahirlah telepon seluler. Awal tahun 90-an hadirnya telepon seluler kian berubah dari yang kecil menjadi yang besar akhirnya sampai sekarang jadi lah Smartphone. Dengan Smartphone ini lah tentunya banyak mengadopsi situs-situs jejaring sosial, dimana itu menjadi fasilitas kita untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa mengenal batas wilayah dan waktu.

Lebih lanjut Lodewijk menyampaikan Penterasi pengguna Internet perangkat digital dan media sosial yang menurut survei tercatat rata-rata diatas 60% dari total populasi penduduk Indonesia. Menurut essential digital headlines yang dirilis pada bulan Januari 2023 disampaikan bahwa total populasi Indonesia adalah 276,4 orang, kemudian dari 276 juta lebih yang terkoneksi oleh seluler phone adalah 353,8 juta artinya ada sekitar 128% dari total jumlah penduduk atau 28% dari penduduk Indonesia menggunakan handphone lebih dari 2. Dari 128% dari populasi yang kita miliki ada 212,9 juta orang yang menggunakan internet. Dan dari 212 juta orang lebih ada 167juta orang yang aktif di media sosial.Era digital dapat mengubah perilaku dan kebiasaan di zaman sekarang.Selain itu era digital juga dapat mengubah pola kebutuhan, contohnya lebih penting mana sekarang dompet atau hp yang ketinggalan?. Era digital dapat mengubah cara berkomunikasi, dulu kita masih menggunakan surat untuk mengetahui kabar, sekarang cukup dengan smartphone dan internet yang lancar sudah bisa tahu kabar yang berbeda wilayah. 

Terkait Bagaimana menjadi generasi cerdas di era digital? Lodewijk menyampaikan Yang pertama adalah harus menjadi pembaca yang cerdas. Apa saja tahapan menjadi pembaca yang cerdas. Dari mengakses internet kita harus tahu cara menggunakannya, tahu bagaimana cara media sosial atau media online bekerja, memiliki mindset yang tidak mudah percaya atau terbawa emosi, memastikan sumber bisa dipercaya, mencari sumber lain, memastikan kebenaran informasi alias verifikasi, berpikir ulang sebelum menuliskan atau membagikan sesuatu di media sosial atau media online lainnya dan yang terakhir menyebarkan informasi yang baik dan bermanfaat. Yang kedua, Cerdas mengaplikasikan fitur. Variasi fitur yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal. Lalu Cerdas mengenali, kenali dulu informasi yang kita dapatkan dari berbagai sumber. Cerdas mengkritisi, Berpikir kritis dan analitis  diperlukan ketika  memperolah informasi. Jika ada informasi hoax apa yang harus dilakukan? Report akun tersebut, atau bisa juga email dan melaporkan ke komunitas dan media sosial yang menangani hoax. Kemudian saring sebelum sharing. 5 Tips agar menjadi cerdas di era digital, tidak mudah terman hoax. Pandailah memilah mana yang fakta atau hoaks. Karena tidak jarang orang celaka karena terlalu percaya berita hoaks yang tidak terbukti kebenarannya. Mengikuti seminar, penting untuk Sahabat Lodewijk yang aktif dan suka menambah ilmu baru untuk mengikuti acara seminar. Sahabat Lodewijk bisa mencari info mengenai seminar apa yang bisa dihadiri secara gratis. Asah kemampuan bahasa asing melalui film, ganti subtitle Film ke bahasa Inggris. Cara ini dilakukan agar terbiasa mendengar bahasa asing yang nantinya akan memperdalam kemampuan Bahasa. Install aplikasi yang bermanfaat, banyak sekali aplikasi yang bisa menambah pengetahuan atau yang memiliki segudang manfaat. Contoh E-book atau games yang bisa digunakan untuk mengasah otak. Rajin browsing info aktual, harus selalu update dengan browsing info yang paling aktual dan terpercaya. Info aktual juga dapat dibaca di portal berita online yang sangat mudah diakses.   Tantangan Menjadi Cerdas  di Era Digital. Informasi yang berlebihan, kelebihan informasi dapat menjadi sebuah tantangan, karena bisa sulit membedakan antara informasi yang benar dan informasi yang salah, serta antara informasi yang penting dan informasi yang tidak penting. Ketergantungan pada teknologi, teknologi memudahkan kita untuk melakukan banyak hal, namun juga bisa mengurangi kemampuan manusia untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara mandiri. Ketidakmampuan beradaptasi, tantangan ini menjadi lebih besar bagi mereka yang merasa nyaman dengan rutinitas dan tidak suka mengubah cara mereka melakukan pekerjaan. Kurangnya privasi, banyak dari teknologi mampu mengumpulkan data pribadi yang dapat digunakan oleh perusahaan atau pihak lain tanpa sepengetahuan kita. Distraction, kemudahan akses ke internet, media sosial, dan aplikasi penghibur dapat mengalihkan perhatian kita dari tugas-tugas penting, membuat produktivitas menurun dan konsentrasi berkurang.

Pada Akhir pemaparan Lodwijk menyebutkan bahwa Digitalisasi Adalah Sebuah Keniscayaan, Revolusi Industri 4.0 Mengharuskan Negara Untuk Beradaptasi Secara Cepat. Digitalisasi merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri. Perspektif sosiologis memberikan sebuah gambaran bahwa ketika ada penemuan baru yang diterima masyarakat dan masyarakat menghadapi situasi harus menyesuaikan kondisi yang berubah, maka akan terjadi fenomena perubahan sosial. Masyarakat mengalami kondisi harus mengikuti arus perubahan karena tidak hanya sifatnya keterpaksaan, namun pula bisa menjadi sebuah kebutuhan dalam proses adaptasi dengan kebiasaan baru. Jika tidak ikut berubah, bukan hanya ketinggalan, tetapi akan menjadi kesulitan tersendiri. Disinilah pentingnya literasi dengan mau terus belajar dan belajar.