Jakarta - Penyaluran dana Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) kepada masyrakat secara tepat dan bertanggung jawab menjadi perhatian  bagi lembaga yang mengelolanya.  Lembaga Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah telah mendistribusikan dana Rp235 miliar pada 2022. Dana itu diserahkan kepada 1.177.804 mustahik atau penerima manfaat melalui empat program.

BMH telah melaksanakan berbagai macam program di berbagai sektor dakwah, pendidikan, ekonomi, sosial kemanusiaan," kata Ketua Pengurus Laznas BMH, Firman ZA, dalam PubliC Expose Laznas BMH, Jakarta, Kamis (16/3)

Firman merinci, terdapat 442.607 penerima manfaat dalam program Dakwah, 201.680 penerima manfaat di sektor Pendidikan, kemudian sebanyak 11.124 penerima manfaat di bidang Ekonomi, dan sebanyak 52.393 dalam Sosial Kemanusiaan. 

"Dalam menjalankan programnya, BMH bekerja sama dengan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam rangka menciptakan perubahan pada masyarakat," lanjutnya.

Sementara itu,  Direktur Utama Laznas BMH, Suspendi, mengatakan kehadiran BMH sudah tersebar di 34 provinsi di Indonesia yang menyasar daerah pedalangan hingga 3T, dengan 118 kantor pelayanan.

"Perluasan jaringan ini bukan semata-mata kepentingan himpunan. Perluasan jaringan ini bagian dari upaya bagaimana keberkahan kebaikan zakat bisa menyentuh, bisa menjangkau saudara-saudara kita di berbagai pelosok Nusantara," ungkapnya.

Sejak berdiri di tahun 2001, BMH telah mengantongi SK Pengesahan dari Kementerian Agama (Kemenag). Suspendi memastikan bahwa seluruh kantor pelayanannya bersifat legal dan secara pengelolaan bisa dipertanggungjawabkan.

Suspendi menambahkan, target pertumbuhan dana di tahun 2023 dari laznas yang telah berdiri sejak tahun 2001 adalah sebesar 12 persen.

"Insyaallah, kami targetkan pertumbuhan 12 persen atau 315 miliar dari tahun sebelumnya," sebutnya.