Pembentukan PPKN, Jembatani Aspirasi Penyalur dan Perajin Kedelai

AKM • Thursday, 2 Mar 2023 - 17:39 WIB

Jakarta - Kebutuhan kedelai Indonesia tercatat rata-rata setiap tahunnya 2,9 juta ton, 90 persen diantaranya impor dari beberapa negara. Jaminan pasokan kedelai dan harga yang stabil menjadi harapan pagi para pelaku usaha yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama.

“Perkumpulan Penyalur Kedelai Nasional (PPKN) memiliki komitmen mengkoordinir distribusi kedelai dan juga berkontribusi mendukung bisnis para pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai,” kata Ketua PPKN Darmini Lesmana kepada pers, usai acara deklarasi pembentukan PPKN di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (02/03).

Darmini mengatakan bahwa keberadaan PPKN selain menghimpun dan mengkoordinasikan semua pelaku usaha yang berkaitan dengan industri kedelai dan turunannya, juga menjadi jembatan dalam menyuarakan aspirasi.

Ia menambahkan, PPKN akan berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam menjalankan program-program terkait industri kedelai secara berkeadilan, transparan dan menghindari terjadinya praktik usaha tidak sehat pihak-pihak tertentu.

“PPKN optimistis, semua program-program yang dijalankan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak,” jelas Darmini.

Hadir dalam acara peresmian PPKN, Deputi Bappanas, PPKN saat ini mewadahi hampir 100 penyalur kedelai dan sekitar 5000 perajin tempe dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia. Acara peresmian diikuti pelantikan para pengurus PPKN perdana dan perekrutan anggota baru yang diharapkan bisa menjangkau 38 provinsi di Indonesia. 

Acara peresmian dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada perajin tempe dan tahu yang kurang mampu berupa modal usaha yang terdiri dari kacang kedelai, paket peralatan sekolah dan paket sembako.